Legislator minta DKI untuk sediakan alat pemadam api ringan di setiap RT

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,legislator

Legislator minta DKI untuk sediakan alat pemadam api ringan di setiap RT

Ilustrasi - Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta berusaha memadamkan api. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom/am.)

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Simon Lamakadu meminta pemerintah provinsi menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap RT sebagai antisipasi kebakaran.

"Tiap RT dan RW perlu punya APAR sendiri, soalnya saat reses sudah banyak permintaan dari para ketua RT dan RW,” kata Simon kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Simon menuturkan selain pentingnya penyediaan APAR, ia juga berharap Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta memperbanyak hidran mandiri khususnya di lokasi padat penduduk, rawan kebakaran, dan akses yang sulit untuk dijangkau mobil pemadam.

Menurut Simon edukasi soal mitigasi bencana kebakaran pun tak kalah penting dilakukan Dinas Gulkarmat DKI agar warga bisa sigap menyelamatkan diri bila terjadi kebakaran.

“Perbanyak edukasi soal mitigasi bencana kebakaran, sehingga warga menjadi peduli soal bahaya api dan menjadi pihak pertama yang akan menolong dan menyelamatkan dirinya,” tambahnya.

Untuk warga, ia mengimbau agar selalu waspada dalam penggunaan gas elpiji serta melakukan cek instalasi listrik secara berkala untuk meminimalisasi pemicu terjadinya kebakaran.

Pada 2023, Pemerintah Kota Jakarta Pusat meresmikan sebuah sistem pemadam kebakaran yang berfungsi sebagai terminal air dan juga pemadam api jika terjadi kebakaran (hidran pemadam) di dua kelurahan yang masuk kategori padat penduduk.

“Alat pemadam api ini terdiri dari komponen reservoir, jaringan pipa hisap, pompa pemadam, pipa distribusi dan keluaran (output),” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Sabtu (25/6/2023).

Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mendata sebanyak 2.286 peristiwa kebakaran di 2023.

Dengan rincian kasus sebagai berikut 594 kejadian di Jakarta Timur, 573 kejadian di Jakarta Selatan, 484 kejadian di Jakarta Barat, 379 kejadian di Jakarta Utara, dan 256 kejadian di Jakarta Pusat.

Baca juga: PKP Inhil Serukan Agar Seluruh Perusahaan Sediakan Racun Api

Baca juga: Pekanbaru Pastikan Bangunan Miliki Racun Api