Jakarta, (Antarariau.com) - Humas Pemkab Kampar, Provinsi Riau yang dipimpin Kabagnya Sabaruddin mengunjungi media nasional yaitu Trans 7 dan majalah Gatra. Di Trans 7 rombongan diterima Executive Producer (EP) Trans 7 Pasaoran Simanjuntak.
Pada kesempatan itu Pasaoran langsung cerita soal pertanian, perikanan dan peternakan yang ada di Kabupaten Kampar kepada Kabag Humas Setda Kampar Sabaruddin di lantai 5 gedung Trans Corp di jalan Tendean Jakarta Kamis (17/4).
“Ketua DPR RI Marzuki Alie cerita banyak kepada saya soal Kampar,” kata lelaki yang akrab disapa Saor ini. “Mainlah ke sana. Banyak program yang sudah berhasil di Kampar yang bisa jadi contoh untuk daerah lain,” Saor menirukan omongan Marzuki yang kebetulan bertandang ke Trans 7 beberapa waktu lalu.
Sabaruddin yang didampingi dua orang stafnya, Pertini Linda dan Rini Fauziah tersenyum mendengar cerita Saor tadi. “Bagi kami, Kampar adalah salah satu objek utama liputan di daerah. Di sana banyak hal menarik yang layak untuk menjadi sajian di Trans 7. Kalaupun ada yang luput dari perhatian reporter kami, tolong segera dikabari. Dengan senang hati kami akan turun,” kata Saor.
Tak berlebihan Saor mengatakan begitu. Sebab sebelumnya, sederet hal menarik di Kampar sudah menjadi tayangan di Trans 7. Mulai dari ikhtikaf Safari Dakwah Pembangunan Pemkab Kampar yang dibarengi dengan bedah rumah, keberhasilan pertanian cabai merah di Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung, Bawang Merah di Desa Sei Geringging, produksi Degan Kelapa Muda (Dekla) di Desa Gading Sari binaan PKK Pemkab Kampar, Tom Yam Kampar, Salai Patin Kampar, Dadio, Roti Jala, Arwana, peternakan di Tapung dan sederet cerita menarik lainnya. Termasuk Hutan Larangan dan Candi Muara Takus.
Sore sehari sebelumnya, Sabaruddin bersama dua orang stafnya itu terbang ke Jakarta. Misi utamanya adalah lebih mempererat hubungan silaturrahim dan penjajakan kerjasama yang lebih optimal dengan media nasional yang ada di Jakarta, khususnya media yang sudah sering mempublikasikan keberhasilan Pemkab Kampar.
“Banyak program Bupati Kampar Jefry Noer yang sudah berhasil yang sangat penting untuk kita kabarkan. Selain di media lokal, juga di media nasional. Selain mempererat silaturrahim, kami juga ingin tahu lebih dalam apa-apa saja kiat yang bisa dilakukan supaya hal-hal menarik yang ada di Kampar layak menjadi bahan publikasi di media nasional,” kata mantan Kabag Humas Setwan Kampar ini.
Sebelum ke Trans 7, rombongan lebih dulu mampir ke gedung Gatra di Kalibata Timur IV. Di sana, rombongan dijamu oleh redaktur senior Majalah Gatra Taufik Alwie dan salah seorang menejer usaha Vinca S Soemantri.
Di ruang meeting di lantai satu itu, keberhasilan pertanian Kampar langsung menjadi cerita pokok. Maklum, Taufik Alwie sudah pernah berkeliling di Kabupaten Kampar demi menulis keberhasilan pertanian, khususnya cabai merah.
“Saya senang dengan program Bupati Kampar Jefry Noer. Sebab alurnya jelas. Jefry tak hanya sekadar menyuruh masyarakatnya untuk berusaha. Dan tak pula hanya sekadar meminjamkan modal. Tapi justru, masyarakat itu dikasi pelatihan dulu, baru dipinjamkan modal. Yang semacam ini yang jarang kita temui di daerah lain,” ujar Taufik.
Sekitar dua jam di sana, barulah rombongan bergerak menuju gedung Trans 7 tadi. “Kami berharap Bupati Kampar bersedia datang ke kantor kami. Kami ingin mendengar paparan beliau tentang Kampar itu, seperti yang diceritakan Marzuki Alie,” pinta Saor.
Jefry Noer sangat mengapreseasi keinginan Saor tadi. “Insya Allah kita akan datang ke sana. Kita akan paparkan kalau program Lima Pilar Pembangunan yang dikerucutkan menjadi zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh itu, bukan program ecek-ecek,” kata Jefry di ujung telepon Minggu (20/4).
Yang jelas kata Jefry, dengan skenario yang dibikin Pemkab Kampar, tak akan ada lagi masyarakat Kampar yang miskin, menganggur dan rumahnya kumuh apabila tulang rusuknya tidak panjang alias pemalas. “Sebab itu tadi, ilmu kita beri, modal kita pinjamkan,” ujarnya. (Adv)