Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah(Jateng) Sudaryono membeberkan tiga alasan pihaknya optimistis bisa memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pertama, kata Sudaryono, Partai Gerindra semakin solid, kompak, dan mesin partai jauh lebih baik daripada pemilu sebelumnya. Kedua, koalisi yang digalang Gerindra, Koalisi Indonesia Maju, berisikan sembilan partai politik.
“Artinya mesin partai ada sembilan, jumlah calegnya kali sembilan dan jurkam (juru kampanye) kali sembilan. Maka, sudah ada kesepakatan bahwa koalisi ini dibawa sampai level TPS. Maka, jurkam untuk pasangan Prabowo-Gibran lebih banyak Koalisi Indonesia Maju dibanding koalisi lainnya," ujar Sudaryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, alasan yang ketiga adalah Gibran merupakan putra daerah asli Jawa Tengah. Sudaryono meyakini Wali Kota Surakarta itu memiliki elektabilitas yang moncer sebagaimana hasil survei dari sejumlah lembaga.
"Secara personal terkenal, populer, dan disukai. Ini adalah amunisi tambahan," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran harus diraih dengan cara yang baik dan adil.
Menurutnya, berbeda pilihan dalam kontestasi pemilu tidak boleh menciptakan kondisi yang membuat masyarakat mudah panas dan saling bermusuhan. Untuk itu, Sudaryono mengaku rajin menjalin komunikasi dengan seluruh partai baik yang berkoalisi maupun non-koalisi.
"Kita diperintah oleh Pak Prabowo untuk tidak menyerang, menjelekkan, memfitnah, menyebar hoaks baik itu calon atau parpol lain. Setiap parpol pasti ingin menang tapi kita ingin dengan cara yang baik dan fair (adil)," kata Sudaryono.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto mengatakan Jawa Tengah merupakan lumbung suara yang mayoritas pemilihnya merupakan pemilih pemula dari generasi milenial dan gen z.
Oleh sebab itu, ia menilai partai politik harus berlomba-lomba meraih simpati dengan memberikan edukasi bahwa berpolitik itu harus riang gembira.
Dia berharap, media massa sebagai salah satu pilar demokrasi juga menjalankan peran yang sama, yakni mengedukasi pembaca dengan baik.
"Karena itu, kita semua jangan memprovokasi dan menjelek-jelekkan, tapi harus mengedukasi dengan baik adik-adik pemilih yang bisa jadi baru pertama kalinya memiliki hak pilih di pemilu ini," kata Yudi.
Baca juga: Ahmad Muzani sebut selawat merupakan cara jaga kebersamaan dalam perbedaan pilihan politik
Baca juga: Partai Gerindra sambut baik dukungan Bobby Nasution pada Prabowo-Gibran
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB