Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan siap memberikan saran dan pendapat mengenai calon penggantinya jika diminta oleh Presiden RI Joko Widodo.
Walaupun demikian, Yudo Margono menegaskan bahwa keputusan untuk memilih calon pengganti dirinya merupakan hak prerogatif Presiden.
"Sampai saat ini saya belum (diminta, red.), yang tadi (soal pengganti dirinya) tentunya hak prerogatif Presiden. Kalau Presiden minta, tentunya saya akan memberikan saran dan pendapat," kata Laksamana Yudo saat jumpa pers usai upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat.
Yudo Margono, yang resmi menjabat sebagai Panglima TNI pada Desember 2022, purnabakti atau pensiun pada 26 November 2023 saat tepat berusia 58 tahun.
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia mengatur masa kedinasan prajurit paling tinggi 58 tahun untuk perwira dan 53 tahun untuk bintara dan tamtama.
UU TNI mengatur perwira tinggi yang diusulkan sebagai calon Panglima TNI oleh presiden ialah para perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.
Jika merujuk pada aturan itu, tepatnya Pasal 13 UU TNI, berarti ada tiga kandidat pengganti Yudo Margono, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Agus Subiyanto — yang pada hari ini resmi menjabat, kemudian Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Dua kepala staf, pada kesempatan berbeda, tidak menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan mereka terpilih sebagai Panglima TNI menggantikan Yudo Margono.
Agus Subiyanto, saat jumpa pers usai upacara serah terima jabatan Kasad, hanya spontan tertawa saat ditanya awak media terkait kemungkinan dirinya menjadi pengganti Laksamana Yudo Margono.
Setelah mendengar pertanyaan itu, Agus Subiyanto langsung melirik ke arah Yudo dan menangkupkan tangan ke arah Panglima TNI.
Kemudian, Laksamana Ali saat ditemui wartawan di Markas Besar TNI Angkatan Laut, Jakarta, Kamis (26/10), juga memilih tidak menanggapi pertanyaan soal peluang dirinya menjadi kandidat pengganti Yudo Margono. Saat mendengar pertanyaan itu, Ali spontan tersenyum.
"Saya nggak mungkin (memikirkan) ke sana ya (peluang menjadi Panglima, red.), yang penting kita jalankan apa yang sekarang sedang melaksanakan ini (sebagai Kasal). Panglima TNI itu hak prerogatif presiden dan juga ada persetujuan DPR. Nanti silakan saja, yang penting saya sebagai kepala staf, apakah saya sudah menjalankan tugas secara baik apa tidak, itu konsentrasi saya," kata Ali.
Baca juga: Listyo Sigit dan Yudo Margono ajak seluruh masyarakat ciptakan pemilu damai
Baca juga: Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ingatkan prajurit agar netral saat Pemilu 2024
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB