Bangkinang, (Antarariau.com) - Bupati Kampar, Provinsi Riau H Jefry Noer memiliki obsesi agar anak-anak pada saat maghrib sampai datangnya waktu shalat Isya berada di mushallah dan masjid untuk mengaji dan memahami isi serta kandungan kita suci Al Quran seperti dilakukan oleh anak-anak pada zaman dahulu.
Ia menginginkan agar tidak ada lagi terdengar ramainya suara televisi yang ditongkrongi anak-anak menyaksikan tayangan-tayangan yang hanya sekedar menghibur tapi belum memberikan tuntunan itu serta membiarkan waktu menghadapi sang pencipta alam semesta usai sholat maghrib dan isya begitu saja tanpa diisi dengan ibadah.
Suara petikan gitar, ramainya para pemuda-pemuda tertawa main domino atau berjudi di perkampungan, bebasnya pemuda pemudi melakukan pergaulan seks dan pengaruh narkoba yang merusak akhlak dan moral, membuat dirinya merasa sangat miris.
"Memang susah membiasakan diri untuk merubah kebiasaan tidak menonton televisi karena tayangan yang disajikan itu datangnya diwaktu magrib, tapi kalau kita tidak paksakan diri merubahnya maka itu tidak akan bisa berubah, tinggal sekarang bagaimana kesadaran itu timbul dari dalam diri kita sendiri dan keinginan masyarakat menjadikan syariat islam menjadi pedoman dalam hidup, apalagi Kampar negeri Kampar Negeri Serambi Mekkah Riau," kata Jefry Noer dalam tiap kesempatan bertatap muka dengan masyarakat di Bangkinang, Senin (24/3).
Diakui Jefry, ajaran nenek moyang dulu kepada kita semua memang kekal, "Orangtua saya dulu, begitu keras melarang kami anak-anaknya nonton televisi, kalau sudah datang waktu magrib, TV harus dimatikan, sekarang larangan itu sudah diabaikan, maka kita kembalikan lagi, sebab untuk membentuk akhlak dan moral anak-anak sejak dini harus dimulai dari kebiasaan dirumah, mencintai alqur an, membaca dan mengamalkannya, setiap hari," katanya.
"Bacalah, amalkan dan sampaikanlah ayat-ayat Al Quran meski cuma satu ayat, Insya Allah hidup kita tentram, damai dan nyaman, dan bedakanlah tingkat kecerdasan anak-anak yang hafiz alqur an pasti lebih cerdas, ada keistimewaan tersendiri dalam dirinya," ucap Bupati Kampar.
Ia mengajak, seluruh elemen masyarakat supaya berpedoman pada alquran dan hadist serta memberikan bacaan dan hikayat islam kepada anak-anak, "Banyak bacaan-bacaan tokoh-tokoh islam yang hebat dan menarik untuk dibaca dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mayoritas masyarakat beragama islam, jadi mengapa harus berpedoman kepada yang lain, di dalam Alquran dan hadist itu sumber dari segala sumber ilmu dan pengetahuan di dunia ini, mau mengobati segala macam penyakit ada di dalamnya, sebab musabab hidup yang kita alami serta solusi mengatasinya, juga ada di dalamnya.
Implementasi dari keinginan besar Bupati Kampar, Jefry Noer itu disyahkanlah Peraturan Daerah tentang Magrib mengaji, larangan menghidupkan televisi diwaktu magrib sampai isya.
Tujuannya tidak lain bagaimana masyarakat lebih berkonsentrasi pada ibadah, sebab hakikat hidup menebarkan kebajikan, menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan akhlak moral yang baik.
"Di zaman kehancuran ini, kita harus kembali ke jalan yang benar, Nabi Muhammad SAW adalah junjungan ummat muslim, tugas dan tanggungjawab utamanya memperbaiki akhlak dan moral ummat, jadi sebagai ummatnya kita harus meneruskan ajaran dan mewarisi segala perjuangannya menjalankan perintah Allah SWT yang menciptakan alam semesta ini," ujar Jefry.
Tiada kekuatan yang kekal dan abadi, kecuali kekuatan Allah SWT, "Kita ini tidak ada apa-apanya, dari seratus persen kehebatan manusia itu, mungkin cuma satu persen saja, maka jangan sombong, jangan takabur, semuanya kembali kepada Allah SWT," ucap Jefry. (Adv)