Pabrik Sawit Kampar Mulai Dibangun April

id pabrik sawit, kampar mulai, dibangun april

Pabrik Sawit Kampar Mulai Dibangun April

Bangkinang, (Antarariau.com) - Investor Malaysia akan membangun pabrik kelapa sawit senilai Rp1,6 triliun mulai bulan April 2014 di Kabupaten Kampar, Riau.

Dua tahun lagi, wajah Desa Birandang Kecamatan Kampar Timur bakal berubah drastis. Di sana bakal ada empat pabrik canggih yang dibangun di atas lahan seluas 41 hektar. Tak hanya dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas masing-masing 60 ton perjam. Tapi juga pabrik minyak goreng, mentega dan turunan, pabrik pupuk dan pembangkit listrik berkekuatan 20 MW.

Kalau tak ada halangan, bulan April nanti peletakan batu pertama pembangunan kawasan seluas 41 hektar itu dilakukan.

"Ini adalah komplek pabrik terpadu paling canggih di dunia. Kami menginvestasikan dana sekitar Rp 1,6 triliun. Setelah peletakan batu pertama, kami butuh waktu 18 bulan untuk membangun kawasan itu hingga tuntas," kata Julaini Mohammad Saleh, SVP Bisnis and Financial Advisor Malaysian Technology Development Corporation (MTDC).

Dia diteman Abdul Rahman Yasir yang juga dari MTDC dan Mr. Neo serta Neo Soon dari SAWIPac di lokasi pabrik di Desa Birandang Kecamatan Kampar Timur Rabu siang (5/2).

MTDC adalah lembaga resmi pemerintah Malaysia yang menjadi penasihat perniagaan dan pengurus pembiayaan untuk SAWIPac. Sementara SAWIPac sendiri adalah perusahaan join PT Sungai Pinang Malindo yang berinvestasi di Birandang itu.

Jika komplek itu sudah beroperasi, dipastikan harga Tandan Buah Segar (TBS) milik masyarakat di Kabupaten Kampar akan selalu stabil. Sebab itu tadi, Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan PKS tak dijual keluar. Tapi diproses di Kampar menjadi industry hilir yang siap pakai.

Limbah-limbah pabrik itu juga tak akan kemana-mana. Sebab bakal diolah menjadi pupuk dan pembangkit listrik yang bisa menerangi seluruh Kabupaten Kampar. “Pokoknya, apa-apa yang dihasilkan di komplek dimanfaatkan,” ujar Juliani.

Cikal bakal pendirian pabrik terpadu ini bermula dari pertemuan yang digelar oleh MTDC dan SAWIPac dengan Bupati Kampar Jefry Noer setahun lalu. Dari dua hingga tiga kali pertemuan, investor Malaysia ini langsung tertarik untuk berinvestasi di Kampar.

Tertarik melihat gerak cepat Jefry Noer yang bukan birokrat murni, menggeber pertanian, perikanan dan peternakan. Tertarik dengan gaya jemput bola yang dilakukan Pemkab Kampar. "Naluri bisnis Bupati Kampar menjadi daya tarik investor. Terus, daerahnya strategis dan permintaan minyak goreng tinggi pula. Lokasi pabrik yang dikelilingi kebun kelapa sawit hanya berjarak sekitar setengah jam dari Pekanbaru. Untuk urusan perizinan pun tak payah. Tak sampai sebulan semuanya sudah kelar," cerita Abdul Rahman.

Jefry Noer tak menampik omongan Abdul Rahman tadi. Proses perizinan untuk pabrik itu katanya hanya butuh waktu dua pekan. "Kami sudah menerapkan layanan prima. Sebab itulah kata kunci biar investasi berlomba-lomba datang ke daerah. Hanya saja, yang membikin lama itu justru rekomendasi dari Kementerian Pertanian," katanya.

Kalau pabrik itu sudah berjalan kata Jefry, harga sawit masyarakat akan stabil. Terus harga minyak goring akan lebih murah. Sebab pabriknya sudah sangat dekat. Kemudian, aktivitas pabrik itu kelak akan menambah pundi-pundi negara. "Lapangan kerja tentu akan terbuka lebar," kata Jefry.