KemenPPPA dan BPIP ajak anak sejak dini tumbuhkan nilai-nilai Pancasila

id Berita hari ini,berita riau terbaru, berita riau antara, KemenPPPA

KemenPPPA dan BPIP ajak anak sejak dini tumbuhkan nilai-nilai Pancasila

Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rini Handayani (tengah) dalam acara bertema "Pancasila di Hati Anak Indonesia". (ANTARA/ HO-Kemen PPPA.)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyatakan upaya menumbuhkan nilai-nilai Pancasila pada anak harus ditanamkan sejak dini agar generasi penerus bangsa memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan.

"Menumbuhkan rasa kecintaan dan nilai-nilai Pancasila pada anak Indonesia menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai bangsa Indonesia agar kelak anak-anak dapat menjadi pelopor dan duta dalam memprakarsai kebhinnekaan, ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan di kehidupan," kata Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Rini Handayani di Jakarta, Rabu.

Menurut Rini Handayani, pesatnya globalisasi dan perkembangan teknologi informasi saat ini berkontribusi dalam memudarkan nilai-nilai Pancasila di dalam diri anak bangsa.

Sehingga akibatnya, nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi keberagaman dan persatuan bangsa tidak lagi menjadi fondasi utama anak-anak dan masyarakat dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, KemenPPPA bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar webinar dengan tema "Pancasila di Hati Anak Indonesia".

Tujuannya sebagai upaya memperkokoh nilai-nilai sakti Pancasila di hati anak Indonesia sebagai ideologi bangsa yang sempurna dalam mengatur tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi cerminan Indonesia.

"Di tangan anak-anak Indonesia inilah kita menaruh harapan dan masa depan bangsa dalam kemajuan dan keberlangsungan pembangunan Indonesia yang jauh lebih baik," kata Rini Handayani.

Dia mengatakan, anak-anak Indonesia yang berjumlah 79,5 juta jiwa atau sekitar 29,15 persen dari seluruh penduduk Indonesia merupakan potensi besar bangsa Indonesia yang dapat berperan sebagai agen perubahan dalam menggerakkan dan menanamkan kembali nilai-nilai agung Pancasila yang kian memudar dalam kehidupan bermasyarakat.