Rengat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu meresmikan Kampung Mufti Sayyidil Habib Ali Bin Abdullah Alaydrus sebagai salah satu wisata religi andalan.
Karena, ulama besar ini pernah menjadi Mufti Kerajaan Indragiri ratusan tahun lalu. Dan, makam yang berada di Desa Rantau Mapesai, Kampung Besar Seberang, Rengat tersebut juga menjadi salah satu ikon Kota Rengat.
Mewakili Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi, Sekretaris Daerah (Sekda) Hendrizal, Rabu, mengatakan, proses peresmian kampung mufti ini berdasarkan usulan masyarakat
"Setelah dipelajari, permohonan itu di setujui pemerintah, maka diresmikan," katanya di Rengat.
Setelah peresmian, maka menjadi salah satu objek wisata religi milik daerah dan perlu dijaga dengan baik oleh semua pihak.
Pengubahan situs sejarah, perlu terus dilakukan karena masih ada yang lain belum terkelola dengan optimal seperti seperti di Masjid Raya Kota Rengat, di Kota Lama, Japura, Danau Baru dan kecamatan lainnya.
"Tentunya, peran penting semua pihak untuk ikut mendata, menjaga dengan baik," pintanya.
Berdasarkan tarikh sejarah, Al Habib Ali bin Abdullah Alaydrus masuk ke Indragiri lebih kurang berumur 21 tahun pada zaman Sultan Mun Bungsu di abad ke 19.
Dan, menduduki jabatan Mufti atau penasehat keagamaan Kesultanan Indragiri, sekaligus menjadi penasehat Sultan Indragiri dalam memberikan fatwa-fatwa agama Islam pada masa itu.
Dalam pemerintahan Kerajaan Indragiri nuansa keislaman dalam bersyariat itu sangat kental sekali. Sehingga tercipta negeri yang damai dan sejahtera, serta istana kerajaan menjadi pusat pengembangan intelektual Islam.
Atas perlindungan resmi kerajaan maka adat Melayu Indragiri bersemboyan 'Adat Bersandikan Syarak dan Syarak Bersandikan Kitabullah" menjadi jati diri Indragiri.
Al Habib Ali bin Abdullah Alaydrus sangat bermartabat dalam kehidupan bersama Sultan dan elit kerajaan lainnya pada masa itu. Dan, ulama besar ini wafat diperkirakan berumur kurang lebih 91 tahun, dimakamkan di Kampung Danau Pasir Sembilan, Kelurahan Kampung Besar Seberang.
Masyarakat jika ingin ke Kampung Mufti Indragiri ini dan sekaligus menziarahi makam ulama tersebut dapat melalui Jembatan Trio Amanah Kota Rengat maupun jalan di Sebelah Danau Raja.
Jarak hanya berkisar satu kilo meter dari Kota Rengat, hanya memakan waktu lima menit sampai lokasi Kampung Mufti Indragiri.
Menurut salah satu Tokoh Masyarakat Kampung Pulau, Rengat, Inhu, Sarman (59) yang juga dikenal sebagai guru silat pengian, bahwa melalui pelestarian situs sejarah dan peresmian Kampung Mufti Indragiri maka bertambah ikon objek wisata Inhu.
Namun, sangat diperlukan sarana dan fasilitas pendukung Kampung Mufti Indragiri ini misalnya, lokasi dibenahi, ada pemandu sejarah dan masyarakat memberikan rasa aman kepada pengunjung.
Tujuannya, agar lebih representatif, sehingga pengunjung akan merasa aman, nyaman dan banyak mengetahui sejarahnya.***
Berita Lainnya
Empat pengeroyok Jidon Kiki hingga tewas ditangkap Polres Inhu, lima buron
13 November 2024 16:04 WIB
Polres Inhu sikat 28 tersangka kasus narkoba, ada pecatan polisi
12 November 2024 16:48 WIB
Tiga peserta Pilkada Inhu adu gagasan
09 November 2024 13:20 WIB
Indra Prayoga sebut ormas harus jadi mitra pembangunan
07 November 2024 11:35 WIB
Polsek Peranap dorong guru ciptakan pillada damai
04 November 2024 10:17 WIB
Kesatuan bangsa penting walau beda pandangan politik
04 November 2024 10:13 WIB
Polsek Pasir Penyu petakan wilayah rawan di pilkada
03 November 2024 9:59 WIB
Polsek Lirik ingatkan petani gunakan hak pilih saat pilkada
03 November 2024 9:54 WIB