Dumai (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (Unit Pemurnian) Dumai bersama Fakultas Perikanan Universitas Riau (Unri) melaksanakan Pelatihan Pengelolaan Limbah Perikanan kepada kelompok pembudidaya binaan di Kelurahan Tanjung Palas dalam rangka mendukung penerapan nol limbah.
Pejabat Sementara Area Manager Communication, Relations, & CSR RU II Dumai, Taufikurachman, Kamis, mengatakan pelatihan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkunganserta menambah wawasan dan keterampilan terkait cara pengelolaan limbah budi daya perikanan yang baik dan benar.
“Sebagai salah satu program yang kami inisiasi, kami berharap bahwa kelompok pembudidaya ini juga mewarisi semangat, wawasan, dan keterampilan, yang yang berorientasi pada lingkungan, sehingga dapat mendukung keberlanjutan," katanya.
Dia memaparkan limbah budi daya perikanan dapat menyebabkan bau yang mengganggu, menurunkan kualitas air dan tanah, serta menyebabkan berbagai masalah lingkungan lain dalam jangka panjang.
Oleh karena itu PT KPI RU Dumai melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mendorong mitra binaannya untuk mengolah limbah yang mereka hasilkan.
Dia menambahkan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan pendukung dari Program Kampung Minapolitan. Program ini merupakan sentra perikanan terintegrasi, yang menghasilkan produk-produk perikanan dari hulu ke hilir.
Melalui pelatihan inipembudidaya ikan diharapkan dapat mengolah limbah yang mereka hasilkan, sehingga hasil pengelolaan dapat meminimalisir dampak lingkungan, mengurangi ongkos produksi, hingga meningkatkan pendapatan.
Dosen Fakultas Perikanan UNRIEddiwan, menjelaskan bahwa limbah budi daya perikanan sebenarnya masih mengandung banyak senyawa baik dan nutrisi yang dapat digunakan kembali. Sehingga, menurutnya, sayang kalau limbah tersebut harus dibuang dan akhirnya mencemari lingkungan.
"Untuk mengatasi masalah tersebut, limbah harus diolah terlebih dahulu agar racun dan kandungan berbahaya lainnya dapat dinetralisir. Sehingga pelatihan ini menghasilkan pakan konsentrat yang dapat diputar kembali untuk budi daya perikanan, serta pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman," ujarnya.
Adapun sasaran dari pelatihan ini merupakan Kelompok Pembudidaya Palas Jaya di Kelurahan Tanjung Palas. Selain membudidayakan ikan lele, Kelompok Pembudidaya Palas Jaya juga membudidayakan belut, serta memproduksi produk-produk turunan dari hasil budi daya mereka seperti keripik, nugget, hingga dawet lele.
Berita Lainnya
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB
Pertamina Patraniaga Sumbagut bentuk satgas jaga kelancaran distribusi energi
16 December 2024 10:14 WIB
Proyek Jalan di Sungai Pakning dinilai molor, warga pertanyakan progresnya
13 December 2024 17:39 WIB
Kiprah "Kesatria FIRE" sebagai benteng keselamatan di Blok Rokan
12 December 2024 10:56 WIB
Waduh, Danramil tampar manajer SPBU terkait QR Code BBM di Palu
07 December 2024 5:55 WIB
Pertamina Patra Niaga Sumbagut sidak SPBU di Riau
23 November 2024 6:40 WIB
Pertamina Patra Niaga berdayakan penyandang disabilitas dengan pelatihan menjahit
15 November 2024 16:16 WIB