Jakarta (ANTARA) - Barbara Walters, perempuan pertama pembawa acara siaran berita televisi petang hari pada jaringan televisi Amerika Serikat serta salah satu pewawancara paling handal di TV, wafat pada Jumat (30/12) saat berusia 93 tahun.
Kematian salah satu perempuan yang paling sering muncul di televisi Amerika itu diumumkan oleh ABC News, jaringan televisi penyelenggara acaranya.
Walters mengembuskan napas terakhir di kediamannya di New York, kata Robert Iger, kepala eksekutif perusahaan induk ABC, The Walt Disney Co., melalui pernyataan.
Pernyataan itu tidak menyebutkan penyebab kematian Walters, sosok yang menciptakan acara populer bincang-bincang perempuan di televisi ABC, "The View", pada 1997.
"Barbara benar-benar adalah legenda, seorang pelopor, tidak hanya bagi perempuan dalam jurnalisme melainkan juga untuk jurnalisme itu sendiri," tulis Iger.
Selama lima dasawarsa menjalankan karir sebagai pembawa acara, Walters telah mewawancarai sederet pemimpin dunia, termasuk Fidel Castro (Kuba), Margaret Thatcher (Inggris), Moammar Gadhafi (Libya), dan Saddam Hussein (Irak).
Para pemimpin lain yang pernah ia wawancarai antara lain adalah presiden Rusia Boris Yeltsin dan Vladimir Putin, juga semua presiden dan ibu negara AS sejak Presiden Richard Nixon dan Ibu Negara Pat Nixon.
"Saya tidak pernah berpikir hidup saya akan seperti ini," kata Walters dalam wawancara dengan surat kabar Chicago Tribune pada 2004.
"Saya sudah bertemu banyak orang di dunia.
"Mungkin saya lebih banyak bertemu dengan orang-orang, kepala negara, dan tokoh penting dibandingkan hampir semua presiden, karena mereka hanya punya waktu delapan tahun," ujarnya.
Kalangan pengkritik Walters berpendapat bahwa ia terlalu sering mengeluarkan pertanyaan mudah.
Ia juga pernah dikritik karena saat wawancara pada 1981 menanyakan "ingin jadi pohon apa" kepada aktris Hollywood Katharine Hepburn.
Walters kemudian menerangkan bahwa pertanyaan seperti itu ia ajukan kepada Hepburn karena sang aktris sebelumnya membandingkan dirinya sendiri dengan sebuah pohon.
Walters, sementara itu, juga dikenal kerap mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam.
"Saya pernah tanya Yeltsin apakah dia suka minum terlalu banyak, dan saya tanyakan kepada Putin apakah dia pernah membunuh seseorang," kata Walters kepada surat kabar New York Times pada 2013.
Baik Yeltsin maupun Putin menimpali pertanyaan Walters itu dengan jawaban "tidak".
Para pesohor juga berada di antara deretan narasumber penting bagi Walters.
Selama 29 tahun, ia menjadi pembawa acara program wawancara pra-Oscars, yang menghadirkan para nomine Academy Award.
Walters juga setiap tahun menyelenggarakan acara "orang-orang paling mengagumkan". Ia kemudian menghentikan acara itu karena merasa bosan melakukan wawancara dengan kalangan selebritas.
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres syok dengan kematian jurnalis Al Jazeera di Tepi Barat
Baca juga: Kominfo: Jurnalis berperan dalam soroti perubahan dan jaga perjuangan bangsa
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB