Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat sektor pertanian telah menjadi peredam resesi ekonomi di Provinsi Riau dan nasional umumnya, bahkan dapat menjadi andalan pemulihan ekonomi ke depan setelah daerah ini dilanda pandemi COVID-19.
"Memasuki tahun 2022 Indonesia dan Provinsi Riau masih dihadapkan dengan tantangan dan dinamika. Setelah hampir dua tahun diterpa pandemi COVID-19, perekonomian Indonesia mulai terlihat geliat pertumbuhannya," kata Kepala BPS Provinsi Riau Misfaruddin, di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan geliat pertumbuhan ekonomi di Riau sudah terjadi terbukti pada dua kuartal tahun 2022 dimana sektor pertanian tumbuh 1,38 persen (yoy) meningkat dari 1,21 persen pada triwulan I 2022.
Selama pandemi COVID-19 berbagai aspek kehidupan masyarakat terdampak Tidak hanya aspek kesehatan tetapi juga mengganggu ketersediaan, stabilitas dan akses pangan.
"Meskipun pandemi berangsur berkurang secara signifikan tetapi belum dapat dikatakan berakhir. Menurut Organisasi Pangan Sedunia (FAO), potensi krisis pangan masih akan mengancam dunia, termasuk Indonesia," katanya.
Karenanya, kata Misfaruddin, menjaga ketahanan pangan pada masa pemulihan akibat pandemi adalah suatu keharusan dan menjadi satu program prioritas pemerintah Indonesia. Pangan identik dengan beras, ini disebabkan karena hampir semua atau sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi beras.
Oleh karena itu ketahanan pangan bagi Indonesia berkaitan erat dengan kecukupan penyediaan beras. Padi sebagai tanaman penghasil beras menjadi komoditas yang sangat penting bagi Indonesia, selain sebagai penghasil bahan pangan pokok, komoditas padi juga merupakan sumber penghasilan utama dari jutaan petani.
"Akan tetapi tidak untuk Riau, sebab salah satu sumber penghasilan utama masyarakat Riau berada pada subsektor perkebunan, karena hampir 33 persen masyarakatnya
bekerja pada lapangan usaha ini. Riau merupakan salah satu daerah yang mengalami kerentanan pangan. Sebagai gambaran, untuk memenuhi kebutuhan beras yang mencapai 571 ribu ton per tahunnya, Riau hanya sanggup memproduksi beras 139 ribu ton per tahun. Lebih kurang 65 persen kebutuhan beras daerah ini didatangkan dari luar daerah, seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara," demikian Misfaruddin.
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
Kepala BPS Asep Riyadi sebut Riau peroleh skor 2,73 evaluasi penyelenggara statistik
28 November 2024 20:05 WIB
BPS catat nilai ekspor Riau Oktober 2024 capai 1,9 juta dolar AS lebih
16 November 2024 19:45 WIB
BPS sebut: penduduk usia kerja Riau naik 82.460 orang
14 November 2024 20:29 WIB
BPS: Perekonomian Riau triwulan III-2024 tumbuh 3,17 persen
05 November 2024 20:30 WIB
BPS sebut Produksi padi Riau Januari-September 2024 capai 106,20 ribu ton
04 November 2024 19:34 WIB
Wisman berkunjung ke Riau September 2024 capai 36.620 orang
01 November 2024 21:51 WIB
BPS sebut Tingkat hunian hotel berbintang di Riau naik
01 November 2024 21:51 WIB