Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengajak negara-negara anggota G20 untuk mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi melalui penguatan fiskal dan moneter.
"Ketika kita bicara tentang tema 'Recover Together, Recover Stronger' sebenarnya menyoroti bahwa exit policy pada kebijakan fiskal dan moneter harus dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Bloomberg CEO Forum yang diselenggarakan menjelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Mengacu pada situasi di Indonesia, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi yang sedikit lambat dibandingkan negara-negara maju justru menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih diuntungkan.
"Ketika semua negara menurun terutama akibat kenaikan suku bunga yang tajam dan tinggi, kita masih dalam posisi pemulihan yang kuat karena didukung permintaan domestik," ujar dia.
"Karena itu, kita harus memastikan bahwa fiskal kita cukup kuat untuk mampu menghadapi berbagai ancaman seperti pandemi, geopolitik, perubahan iklim, teknologi, serta sekarang pergolakan moneter dan keuangan," kata Sri Mulyani, menambahkan.
Dalam KTT G20 mendatang, para pemimpin negara juga akan membahas kenaikan harga pangan dan energi yang turut memicu inflasi.
Naiknya harga pangan dan energi adalah akibat dari perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung saat ini, dan membayang-bayangi presidensi G20 Indonesia.
Selain itu, para pemimpin G20 akan berbicara mengenai isu kesehatan khususnya upaya mencegah pandemi di masa depan.
"Dan membentuk Financial Intermediary Fund untuk memperkuat ketahanan kesehatan," tutur Sri Mulyani, merujuk pada komitmen dana kesiapsiagaan menghadapi pandemi, yang per Oktober lalu telah terkumpul 1,37 miliar dolar AS.
Lebih lanjut, Indonesia akan memajukan pembahasan tentang ekonomi digital yang dapat dimanfaatkan secara lebih positif untuk mendukung inklusi keuangan.
Baca juga: Pengamat: G20 harus kembali bersatu dan jadi efektif dalam menangani tantangan global
Baca juga: Presiden Jokowi paparkan 3 langkah untuk akselerasi pemulihan ekonomi di kawasan ASEAN