Jakarta (ANTARA) - Tersangka penyerang suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengaku kepada polisi dia sedang menjalani "misi bunuh diri" dan mengincar politisi lain, menurut dokumen pengadilan, Selasa.
Kejaksaan berusaha agar pria tersebut, David Wayne DePape (42), tetap ditahan sebelum diadili, setelah dia mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan terhadap Paul Pelosi (82) dan sejumlah dakwaan lain.
DePape juga diperintahkan untuk tetap ditahan tanpa peluang dibebaskan dengan uang jaminan.
Tersangka muncul pada sidang pemeriksaan pertama sejak peristiwa itu terjadi pada Jumat lalu.
Dia memakai kain penyangga di tangan kanan karena tulang bahunya cedera dalam penangkapan.
Pembelanya, Adam Lipson, mengatakan kepada pers usai persidangan bahwa timnya akan memeriksa sejumlah hal untuk membela DePape, termasuk "kerentanannya" terhadap "misinformasi politik" dan kondisi mentalnya.
Lipson menyoroti besarnya perhatian media pada gagasan yang dikemukakan ahli-ahli ekstremisme bahwa terpapar oleh ujaran kebencian di internet dan disuarakan oleh tokoh-tokoh publik dapat mendorong orang-orang dengan mental yang labil untuk melakukan kekerasan politis.
Liputan media atas peristiwa itu telah difokuskan pada pesan-pesan daring oleh seorang pengguna bernama "daviddepape" yang mendukung sentimen rasis, anti Yahudi dan anti LGBT, serta teori konspirasi sayap kanan yang dikenal sebagai QAnon.
Penyerangan itu membuat Paul Pelosi dirawat di rumah sakit dan memicu kekhawatiran terhadap kekerasan bermotif politik sepekan sebelum pemilu tengah periode.
Pemilu tersebut akan menentukan partai mana yang akan mengendalikan Kongres AS berikutnya, setelah negara itu menghadapi musim kampanye paling sengit dan terpolarisasi selama beberapa dekade.
Dalam sidang pemeriksaan di Pengadilan Tinggi San Francisco, DePape didakwa dengan percobaan pembunuhan, penyerangan dengan senjata mematikan, perampokan, kekerasan terhadap orang tua, penahanan ilegal dan ancaman terhadap petugas publik.
Lewat pengacaranya, DePape mengajukan permohonan tidak bersalah atas semua tuduhan yang hukuman maksimalnya adalah penjara 13 tahun hingga seumur hidup.
Selama sidang yang berlangsung kurang dari 15 menit itu, dia terus menatap papan tulis dan jarang berbicara.
Dia menjawab "ya" ketika Hakim Diane Northway menanyakan soal pelepasan haknya untuk menjalani sidang pemeriksaan dalam 10 hari.
Dia meneriakkan cara menyebut nama belakangnya dengan benar (de-PAP) ketika ditanya hakim.
Hakim Northway memerintahkan agar DePape tetap ditahan tanpa uang jaminan selama sidang pemeriksaan.
Hakim juga mengeluarkan perintah yang melarang DePape mendekati keluarga Pelosi dan rumah mereka, dan melarang dia berkomunikasi dengan mereka.
Dalam dokumen pengadilan, DePape didakwa membobol rumah Nancy Pelosi di San Francisco pada Jumat dini hari, berencana menyandera dan mematahkan lututnya dengan palu, kecuali Nancy mengatakan "kebenaran" saat tersangka bertanya-tanya. Ketua DPR tersebut berada di Washington saat itu.
Mosi pengadilan yang diajukan kejaksaan pernyataan DePape kepada polisi bahwa dia "tidak benar-benar ingin menyakiti" suami Nancy, Paul Pelosi, tetapi menambahkan bahwa, "ini adalah misi bunuh diri".
Tersangka juga memberi tahu polisi daftar politikus federal dan negara bagian yang menjadi target serangannya, menurut mosi jaksa wilayah itu.
Dokumen itu juga menjelaskan panggilan darurat 911 Paul Pelosi untuk meminta bantuan. Kejaksaan mengatakan sang penyusup menghentikan panggilan itu setelah mengetahui Pelosi memakai ponselnya di kamar mandi.
Polisi tiba beberapa menit kemudian, tepat ketika kedua pria itu bergumul memperebutkan sebuah palu sebelum si penyusup mengambilnya dan memukulkannya ke kepala Pelosi.
Pada momen itulah petugas berusaha melumpuhkan DePape dan menangkapnya, menurut dokumen pengadilan.
Dokumen itu juga mencantumkan detail yang samar bahwa Paul Pelosi tidak bergerak selama tiga menit lalu siuman dalam genangan darahnya sendiri.
Eksekutif di perusahaan properti dan modal ventura itu kemudian menjalani operasi karena tulang tengkoraknya retak dan tangan serta lengan kanannya terluka. Dia masih di rumah sakit pada Selasa.
Polisi kemudian menemukan pengikat kabel di rumah Pelosi, juga selotip, tambang, palu kedua, sepasang sarung tangan dan jurnal di tas punggung DePape, menurut dokumen federal.
Petugas mengatakan penyusup membobol rumah itu lewat pintu kaca dengan palu yang sama, yang diduga digunakan untuk memukul Paul Pelosi.
Washington Post pada Selasa melaporkan bahwa kamera-kamera pengintai di rumah Pelosi, yang dipasang oleh Kepolisian Gedung Capitol, menangkap gambar-gambar kejadian, tetapi petugas tidak memperhatikannya sampai polisi setempat tiba di lokasi.
Kejaksaan federal telah mendakwa DePape secara terpisah dengan penyerangan dan percobaan penculikan yang ancaman hukuman maksimalnya 50 tahun penjara.
Dia belum dijadwalkan untuk menjalani persidangan federal.
Nancy Pelosi mengeluarkan pernyataan pada Senin malam bahwa suaminya terus menunjukkan kemajuan yang stabil dalam "proses pemulihan yang panjang".
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB