Pekanbaru (ANTARA) - Universitas Islam Riau (UIR) melakukan pemeriksaan saksi dan mengumpulkan bukti-bukti dan fakta terkait isu dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan mahasiswanya saat program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Humas UIR Harry Setiawan saat dihubungi, Rabu, menjelaskan tim investigasi telah mengadakan rapat dan mencari data penyelidikan serta memanggil para saksi dan orang yang bisa dimintai keterangan.
“Mulai dari pengelola asrama, pengurus asrama, penjaga dan beberapa mahasiswa. Kemarin sudah ada tim dari PMM pusat mendampingi kita untuk mencari informasi tersebut bersama," sebut Harry.
Saat ini, tim investigasi sedang fokus dan bekerjamencari fakta kebenaran di balik apa yang dituduhkan ke salah satu kampus Islam di Riau itu.
“Fokusnya adalah untuk mencari bidang etik di kemahasiswaan, bukan pada aspek lain. Jika terbukti ada konsekuensi hukum maka kami serahkan kepada penegak hukum,” tegasnya.
Harry memastikan bahwa UIR tidak akan mentolerir perbuatan tercela yang terjadi di kawasan kampus.
“Dalam hal ini UIR kooperatif pada penegakan hukum,” tutupnya.
Baca juga: Mahasiswi UIR ini mengaku jadi korban arisan online
Baca juga: Ditandatangani rektor, mahasiswi UIN Suska mesum saat kuliah daring resmi di-DO
Sebelumnya warganet dihebohkan dengan sebuah cuitan di media sosial lantaran menyebutkan adanya perilaku tak senonoh oleh mahasiswa saat program pertukaran mahasiswa di salah satu kampus Islam di Riau.
"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau malah di*****i sama dua orang mahasiswa sono saat di asrama kampus. Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," bunyi cuitan dari akun @mazzini_gsp.
Banyak warganet yang menduga-duga Universitas Islam Riau (UIR) yang dimaksud oleh cuitan tersebut. Hal itu lantaran UIR menjadi satu-satunya kampus di Riau yang menerima program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Kemendikbud Ristekdikti dan Kementerian Keuangan tersebut.
Dalam program tersebut 136 mahasiswa akan berkuliah di kampus UIR selama empat bulan dua minggu yang dimulai dari 8 September hingga 20 Januari 2023.
Mendengar isu ini, Rektor UIR telah memerintahkan tim Satgas Penanganan Kekerasan Seksual, Perundungan, dan Intoleransi untuk bergerak melakukan investigasi dan menemukan fakta kebenaran terkait informasi tersebut.
Baca juga: Usai cekcok dengan pacar, mahasiswa Pekanbaru gantung diri di kos
Berita Lainnya
Alumni UIR Pekanbaru diduga dilecehkan oleh oknum Dekan, kampus langsung pecat
29 August 2024 15:51 WIB
UIR pastikan terduga pelaku kekerasan seksual bukan mahasiswanya
04 December 2022 13:16 WIB
Penanganan kekerasan seksual di UIR, pengacara harap keberpihakan pada korban
14 November 2022 11:10 WIB
Isu mahasiswa Jakarta dilecehkan saat pertukaran pelajar, UIR lakukan investigasi
28 October 2022 14:10 WIB
Kanwil DJP Riau-UIR perpanjang kerja sama Tax Center
06 November 2024 17:32 WIB
6 saksi diperiksa terkait dugaan kekerasan seksual oleh mantan Dekan UIR, Polisi : Kalau ada korban lain silahkan lapor
20 September 2024 14:37 WIB
Alumni UIR Pekanbaru lapor polisi terkait dugaan dilecehkan oknum dekan
03 September 2024 10:20 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB