Pekanbaru (ANTARA) - Menanggapi isu kekerasan seksual yang diduga dialami mahasiswa Jakarta yang tengah melakukan program pertukaran pelajar di Universitas Islam Riau (UIR), pihak kampus langsung bergerak untuk melakukan investigasi internal.
Humas UIR Harry Setiawan saat dihubungi, Jumat, menyebutkan pihaknya tengah menelusuri kabar tersebut. Memang di UIR sendiri tengah dilaksanakan program Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM).
Disebutkannya, Rektor UIR telah memerintahkan tim Satgas Penanganan Kekerasan Seksual, Perundungan, dan Intoleransi untuk bergerak melakukan investigasi dan menemukan fakta kebenaran terkait informasi tersebut.
"Saat ini kita sedang rapat internal untuk membahas dan mencari fakta kebenaran informasi tersebut," tutur Harry melalui pesan WhatsApp kepada ANTARA.
Sebelumnya warganet dihebohkan dengan sebuah cuitan di media sosial lantaran menyebutkan adanya perilaku tak senonoh oleh mahasiswa saat program pertukaran mahasiswa di salah satu kampus Islam di Riau
"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau malah dis****i sama dua orang mahasiswa sono saat di asrama kampus. Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," bunyi cuitan dari akun @mazzini_gsp.
Banyak warganet yang menduga-duga Universitas Islam Riau (UIR) yang dimaksud oleh cuitan tersebut. Hal itu lantaran UIR menjadi satu-satunya kampus di Riau yang menerima program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Kemendikbud Ristekdikti dan Kementerian Keuangan tersebut.
Dalam program tersebut 136 mahasiswa akan berkuliah di kampus UIR selama empat bulan dua minggu yang dimulai dari 8 September hingga 20 Januari 2023.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Mabes Polri tengah menelusuri terkait permasalahan ini.
Baca juga: Oknum Camat Pangkalan Lesung di Pelalawan diduga cabuli siswi magang
Baca juga: Sahroni soroti putusan bebas terhadap terduga pelaku pelecehan di UNRI