Jakarta (ANTARA) - Sejak masa pandemi, kandungan skincare yang banyak dicari oleh masyarakat adalah niacinamide dan retinol, demikian penjelasan Vice President Research & Development Paragon dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK.
"Kalau untuk skincare kandungan yang top search google itu ada di niacinamide, retinol, gitu ya. Kalau dari segi concern atau masalah kulit, itu kalau di Indonesia masih untuk kulit yang terasa kusam, selain itu hydrating kelembaban dan acne,” kata Sari kepada ANTARA saat dijumpai di Research & Development Center Paragon, Jatake, Tangerang, Kamis.
Tak hanya itu, Sari juga mencelaskan bahwa tren skincare kini lebih spesifik untuk masalah-masalah kulit tertentu. Misalnya seperti untuk anti-aging, jerawat, dan kulit kusam.
"Trennya sekarang karena sudah terkait dengan global jadi sangat spesifik ya. Bukan cuma whitening saja atau ekstrak-ekstrak untuk whitening. Tapi sekarang juga lebih spesifik problem kayak anti-aging, acne, untuk mengatasi kulit kusam gitu," jelas Sari.
Di sisi lain, Fajrin selaku Paragon Researcher juga menyampaikan bahwa masa pandemi juga berpengaruh terhadap munculnya tren-tren skincare. Misalnya saja seperti perlindungan dari blue light, skincare yang mengandung antiseptik dan lain sebagainya.
"Saat pandemi ada banyak keyword tren atau klaim yang bermunculan. Ada blue light, antiseptik dan aktif-aktif skincare. Kenapa bisa muncul? Karena kita terlalu sering ada di rumah saat pandemi. Jadi teman kita hanya laptop, hp. Jadi kita terpapar blue light," ungkap Fajrin.
"Wardah pun salah satu produk Paragon meluncurkan produk Lightening Series untuk melindungi kulit dari blue light. Kemudian karena WFH kita jadi punya waktu untuk memperhatikan diri. Jadi banyak beli skincare atau bodycare. Makanya muncul banyak brand baru yang mulai menyebut nyebut nama kandungan-kandungan seperti niacinamide, dan memunculkan inspirasi untuk whitening dan lain-lain," sambungnya.
Di masa mendatang, Fajrin mengatakan bahwa skincare juga akan berhubungan dengan digitalisasi. Sebab, kini sudah banyak inovasi-inovasi baru seperti gadget yang dapat mengingatkan waktu untuk mengaplikasikan sunscreen pada kulit. Dia pun memprediksi, ke depannya akan banyak inovasi skincare yang berkaitan dengan digitalisasi.
"Ke depannya untuk skincare juga akan ada hubungannya dengan digitalisasi dan instrumen. Misal kita bisa ukur kapan kulit kita harus pakai sunscreen. Ada gadgetnya dan lain-lain,” pungkasnya.
Baca juga: Jenama skincare Scarlett dukung konser peringatan 25 tahun Rossa berkarya
Baca juga: Tiga langkah sederhana sayangi bumi untuk para pencinta "skincare"
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB