Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai letakkan batu pertama pembangunan gedung rektorat dan perkuliahan baru

id Rektorat

Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai letakkan batu pertama pembangunan gedung rektorat dan perkuliahan baru

Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang Kota Prof. Dr Amir Lutfi letakkan batu pertama pembangunan gedung rektorat dan perkuliahan. (ANTARA/dok)

Bangkinang Kota (ANTARA) - Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang Kota akan memiliki gedung rektorat baru di atas lahan seluas 2,2 hektare, setelah Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang Prof. Dr. Amir Lutfi bersama Wakil Rektor I Dewi Anggriani Harahap M.Keb, Wakil Rektor II M Nizar Hamidi M.Kes dan Wakil Rektor III Ns. Apriza, M.Kep. meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan gedung rektorat dan perkuliahan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Selasa.

Dia mengatakan bahwa pembangunan gedung itu merupakan dana sendiri, sumbangsih dari seluruh mahasiswa yang diambil dari uang pembangunan.

"Kita harus banyak bersyukur karena Universitas Pahlawan ini bisa berkembang dengan cepat dengan fasilitas baik, semuanya atas komitmen bersama membangun kampus ini menjadi lebih baik," kata rektor.

Dia berharap mendapat berkah dan Rahmat dari Allah SWT dengan tujuan ikhlas dan bekerja keras untuk membangun di bidang pendidikan.

"Alhamdulillah kita dapat membangun gedung baru di atas lahan seluas 2,2 hektar setelah mendapat kepastian pemberian hibah dari Firdaus Muhammad," ujarnya.

Dia berharap agar pembangunan gedung ini dapat segera diselesaikan, paling tidak dalam setahun selesai dibangun dua gedung sayap kanan dan kiri untuk menambah ruang perkuliahan.

"InsyaAllah bisa cepat diselesaikan dan dimanfaatkan gedung baru untuk ruang perkuliahan di dua gedung sayap kanan dan kiri pada 2023," kata rektor ini.

Bentuk bangunan dirancang tiga lantai masing-masing untuk sayap kanan dan kiri dan di tengah adalah gedung untuk rektorat lima lantai yang nantinya akan pakai lift.

Dia menerangkan bahwa saat ini baru ada 17 ruang kuliah, masih kekurangan sebanyak 20 ruangan lagi dan itu juga belum dapat dipisahkan per fakultas, belum representatif, masih campur-campur.

"Saya berharap dengan gedung yang bagus, maka Sumber Daya Manusianya juga bagus, kita mengalokasikan dana pendidikan untuk kesejahteraan pegawai dan kemajuan mahasiswa," sebutnya.

Total Luas lahan kampus ini 17,5 hektar, awalnya hanya 8 hektar, ditambah ada pembebasan lahan 5 hektar, tambah lagi 2 hektar lebih dan untuk lahan gedung baru ditambah lagi 2,2 hektar.

"Kita harus banyak bersyukur, untuk tingkat kabupaten kita sudah bisa punya gedung yang representatif, dan saya tidak pernah bermimpi bisa punya gedung yang dapat kita kembangkan seperti ini," ujarnya.

Dia berkisah, dulunya kampus ini masih menyewa di jalan Letnan Boyak. Kampus ini baru dikenal namanya sejak 20 Januari 2017 sesuai izin Dikti.

Akan tetapi berdirinya kampus ini merupakan gabungan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Tuanku Tambusai yang berdiri sejak 2006 dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pahlawan Tuanku Tambusai yang berdiri 2012.

STIKes itu juga merupakan cikal bakal dari Fakultas Kesehatan juga merupakan gabungan dari Akademi Keperawatan yang berdiri 1996, Akademi Kebidanan yang berdiri 2003.

Baru kemudian disetujui menjadi perubahan bentuk dan penggabungan dari STIKes dan STKIP menjadi Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dengan menyelenggarakan lima program studi S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Sipil Industri dan S1 Hukum.