Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada seluruh kadernya di Kalimantan Barat untuk memberikan perhatian khusus pada isu kelestarian lingkungan, untuk mencegah banjir dan potensi bencana alam lainnya yang kerap terjadi di Kalbar.
"Untuk itu, saya minta kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan membuat kebijakan yang pro terhadap pelestarian alam," kata Hasto saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III PDI Perjuangan Kalbar, di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Kalbar, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu.
Hasto memaparkan, beberapa kejadian pada November tahun lalu, ketika secara mengejutkan menerima informasi bahwa terjadi banjir yang begitu besar di Kalbar.
Menurutnya, hal itu menjadi bagian yang menunjukkan bahwa saat ini bumi menderita bahwa kebijakan-kebijakan yang selama ini dibuat mengabaikan lingkungan.
"Terlepas dari ada persoalan terkait dengan global warming, terlepas dari kenaikan muka air laut, kemudian juga intensitas hujan yang begitu besar, tetapi dengan banjir yang hampir lebih dari lima hari belum surut, mengajarkan kepada kita bahwa kerusakan lingkungan alam di Provinsi Kalimantan Barat telah memberikan suatu sinyal yang sangat serius," kata Hasto.
PDI Perjuangan, kata Hasto menegaskan, telah menunjukkan komitmen untuk ambil bagian dalam perbaikan lingkungan. Penanaman pohon adalah satu di antara program rutin yang dilakukan di seluruh Indonesia. Termasuklah meminta kader PDI Perjuangan yang menjabat di eksekutif dan legislatif, tidak mendukung pembukaan lahan perkebunan sawit.
PDI Perjuangan lima tahun ini, ujarnya pula, dalam setiap peringatan hari ulang tahun selalu melaksanakan kegiatan penanaman pohon, dan membangun gerakan merawat bumi.
"Kita punya tanggung jawab untuk menjaga mata air kita, punya tanggung jawab dan kepala kepala daerah kita harus berpikir ulang dan kemudian mendorong kebijakan untuk moratorium hutan, jangan sedikit-sedikit diberi izin untuk perkebunan sawit," ujar Hasto pula.
Hasto juga meminta agar pengurus dan kader PDI Perjuangan Kalbar berisikan kesatria terlebih menguasai eskalasi politik Pemilu 2024. Sesama kader partai diingatkan untuk tetap menjaga solidaritas.
"Kompetitor kita itu partai lain. Buka beraninya dengan sesama kader. Itu namanya jago kandang. Pergerakan kita harusnya keluar," katanya lagi.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar Lasarus meminta Pengurus DPC PDI Perjuangan segera menuntaskan dan mendukung proses verifikasi administrasi dan faktual kepesertaan partai politik yang tengah dilakukan KPU.
Lasarus mengingatkan agar proses tersebut dicermati, karena di provinsi ini masih banyak daerah yang belum terjangkau sarana prasarana telekomunikasi.
Lasarus mengatakan, Kalbar ini begitu luas dan masih banyak keterbatasan infrastruktur terutama adalah terkait dengan informasi, masih banyak daerah susah sinyal di Kalbar.
"Sesuai dengan perbaikan dari waktu ke waktu dan pada kesempatan yang berbahagia ini, kepada seluruh DPC kembali saya tegaskan ya, untuk terus mengupdate data-data kepengurusan jangan sampai nanti sudah dekat ke pemilu masih ada pengurusan yang masih belum selesai di level yang paling bawah," kata Lasarus.
Baca juga: Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan rombongan PDIP tiba di NasDem Tower
Baca juga: PDIP Riau peringati haul Bung Karno dengan bagi-bagi sembako
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB