Presiden Korsel Yoon Suk Yeol kunjungi apartemen korban banjir dahsyat
Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol pada Selasa mengunjungi sebuah apartemen semi-basement di Seoul yang kebanjiran sehingga menewaskan satu keluarga yang beranggotakan tiga orang.
Presiden Yoon mengunjungi apartemen di Seoul bagian selatan setelah memimpin pertemuan darurat pemerintah membahas penanganan terhadap hujan lebat yang mengguyur wilayah ibu kota dan daerah pusat pada pekan ini.
Delapan orang dilaporkan tewas dan enam orang hilang akibat hujan dengan curah hujan terderas dalam 80 tahun di negara itu.
Menurut kepolisian, keluarga tersebut terdiri dari seorang perempuan berusia sekitar 40 tahun, adik perempuannya dan putri dari adik perempuannya yang masih remaja.
Adik perempuan tersebut mencari bantuan ketika hujan deras mulai membanjiri rumahnya pada Senin malam. Namun, ketiganya ditemukan tewas ketika polisi dan petugas pemadam kebakaran berhasil mengeringkan apartemen tersebut.
Sementara itu, kakak perempuan yang berusia sekitar 40 tahun tersebut menderita cacat dalam tumbuh kembangnya, demikian menurut tetangga.
Baca juga: Bencana banjir di Kentucky, AS tewaskan sedikitnya 35 orang
Baca juga: Pemprov Sulteng telusuri penyebab terjadinya banjir bandang Parigi
Presiden Yoon mengunjungi apartemen di Seoul bagian selatan setelah memimpin pertemuan darurat pemerintah membahas penanganan terhadap hujan lebat yang mengguyur wilayah ibu kota dan daerah pusat pada pekan ini.
Delapan orang dilaporkan tewas dan enam orang hilang akibat hujan dengan curah hujan terderas dalam 80 tahun di negara itu.
Menurut kepolisian, keluarga tersebut terdiri dari seorang perempuan berusia sekitar 40 tahun, adik perempuannya dan putri dari adik perempuannya yang masih remaja.
Adik perempuan tersebut mencari bantuan ketika hujan deras mulai membanjiri rumahnya pada Senin malam. Namun, ketiganya ditemukan tewas ketika polisi dan petugas pemadam kebakaran berhasil mengeringkan apartemen tersebut.
Sementara itu, kakak perempuan yang berusia sekitar 40 tahun tersebut menderita cacat dalam tumbuh kembangnya, demikian menurut tetangga.
Baca juga: Bencana banjir di Kentucky, AS tewaskan sedikitnya 35 orang
Baca juga: Pemprov Sulteng telusuri penyebab terjadinya banjir bandang Parigi