Bupati Pelalawan prioritaskan infrastruktur penunjang wisata Bono

id Wisata, Bono, infrastruktur, Pelalawan

Bupati Pelalawan prioritaskan infrastruktur penunjang wisata Bono

Dokumentasi - Menaklukan Gelombang Bono. Marlon Gerber, peserta kompetisi selancar Bono profesional beraksi di atas gelombang Bono di sungai Kampar, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Rabu (20/11). Kompetisi selancar Bono profesional yang berlangsung dari 19 hingga 21 November ini merupakan rangkaian acara dari Festival Bekudo Bono 2013. (ANTARA/Rony Muharrman)

Pekanbaru, (ANTARA) - Ombak Bono di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, telah menjadi fenomena. Gelombang hasil pertemuan hulu dan air laut Sungai Kampar ini menciptakan magis berupa pergerakan ombak berjalan hampir 40 kilometer.

Sejak 2011 pertemuan air tersebut telah dimanfaatkan manusia untuk kegiatan olahraga selancar. Tak hanya dari dalam negeri, peselancar dari luar negeri pun sudah menjajal ombak yang hanya ada dua di dunia ini selain di Brasil.

Namun ketika COVID-19 melanda, iven "Bono Surfing" ditiadakan selama dua tahun. Dan tahun ini 2022 rencananya ritual akbar itu kembali digelar sekitar Oktober sampai November nanti dengan mendatangkan peselancar dari luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pelalawan, Dodi Asma Saputra kepada Antara bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan tahun ini. Bahkan targetnya adalah untuk memecahkan rekor berselancarterlama di atas Ombak Bono.

"Iven kabupaten ini diikuti peselancar dari luar negeri di antaranya dari Perancis, Australia, dan lainnya. Ada delapan negara, dengan peserta belasan orang yang mau memecahkan rekor surfing terlama di dunia," katanya.

Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan infrastruktur penunjang yakni jalan sepanjang 30 km yang belum diaspal. Selain itu juga mendata sejumlah penginapan seperti wisma yang ada di Kecamatan Teluk Meranti tersebut.

"Ini memang program Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan, Zukri Misran-Nasaruddin untuk pengembangan Bono. Selain itu ada pulau di Teluk Meranti, Pulau Pedadoh, Sungai Kerumutan dan Bunut yang juga mau dibuka. Jadi penunjangnya yang diperkuat, " ujarnya.

Bahkan Pemkab Pelalawan juga mengusulkan penambahan lokasi ruas Exit Tol, salah satunya ke arah Ukui. Itu untuk menunjang objek wisata Bono dengan tujuan meningkatkan sektor pariwisata yang ada di Provinsi Riau.

Sejumlah wisatawan mancanegara bersama warga setempat berjoget menikmati musik di Bono Jazz Festival, di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Rabu malam (13/11/2019). (ANTARA/HO-Dispar Riau)


Hal itu disampaikan Bupati Pelalawan Zukri Misran saat mengikuti rapat terkait perpindahan gerbang keluar Tol Rengat-Pekanbaru dan usulan penambahan exit tol Jalan Rantau Berangin-Tandun beberapa waktu lalu. Zukri meminta rancangan perpindahan gerbang keluar tol tersebut secepatnya terlaksana karena tujuannya untuk mempermudah jalan lalu lintas nasional.

"Ada dua pilihan yang kita tawarkan, pertama sebelum atau sesudah Pangkalan Kerinci supaya mengurangi macet, yang kedua kami meminta penambahan exit tol ke arah Ukui karena itu merupakan salah satu cara untuk menunjang ke objek wisata Bono," kata Zukri.

Sungai Kampar yang disebut Bono oleh masyarakat sekitar itu, juga beberapa kali sudah masuk kategori Anugerah Pariwisata Indonesia. Tahun ini diharapkannya Anugerah tersebut bisa didapatkan Kabupaten Pelalawan.

Selain Wisata Bono, sejumlah iven wisata juga telah dan akan digelar oleh Dispar Pelalawan. Diantaranya yang sudah dilakukan Tahlil Berhanyut kemudian yang akan dilaksanakan seperti Lomba memancing dan festival makan ikan.

Untuk objek wisata pihaknya juga sedang melakukan pengembangan pariwisata baru seperti pemandian air panas di Pangkalan Lesung. Di samping juga sudah ada Istana Sayap, tugu equator, Danau Betung dan Takwij.

"Tugu ekuator mau dibuat rest area, dibaguskan lagi yang di Kerumutan itu karena itu titik nolnya bumi," sebut Kadispar.

Sementara itu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah terus didorong dan dikembangkan seperti di Ibukota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci. Termasuk sisi ekonomi kreatif dikembangkan juga agar menjadi nilai tambah pariwisata Pelalawan.