Obligasi hijau BNI kelebihan permintaan seiring tingginya minat

id BNI,bank bni,obligasi hijau,green bond

Obligasi hijau BNI kelebihan permintaan seiring tingginya minat

Ilustrasi - Salah satu Gedung BNI di Jakarta (ANTARA/HO-Humas BNI)

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI melaporkan penerbitan obligasi hijau alias green bond sangat diminati investor, terlihat dari penawaran yang mencapai Rp21 triliun atau oversubscribe empat kali dari target Rp5 triliun.

Surat utang tersebut terbagi menjadi dua seri, yaitu Seri A sebesar Rp4 triliun dengan jangka waktu tiga tahun dan Seri B sebesar Rp1 triliun dengan jangka waktu lima tahun.

“Proses lelang masih berlangsung. Namun kami sangat optimis dengan kredibilitas kami sebagai pelopor green bankingserta dibarengi dengan berbagai langkah strategis kita dapat mendorong perkembangan ekonomi hijau di Indonesia,” kata Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Henry mengatakan BNI telah memperoleh hasil pemeringkatan pinjaman jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo untuk periode 8 Maret 2022 hingga 1 Maret 2023 dengan peringkat idAAA atau triple A.

Dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi hijau akan digunakan untuk pembiayaan dan pembiayaan kembali proyek dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Proyek-proyek yang dimaksud terkait dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan pengelolaan sampah, pemanfaatan sumber daya alam, dan tata guna lahan yang berkelanjutan.

Di luar itu, dia mengatakan dana obligasi juga akan digunakan untuk konservasi keanekaragaman hayati darat dan perairan, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, bangunan berwawasan lingkungan, dan pertanian

berkelanjutan . rangka obligasi ,” ujarnya.

Berita ini dimuat di Antaranews.com dengan judul: BNI green bond “oversubscribe” 4 kali karena peminatnya tinggi