BKKBN Riau gencarkan gerakan optimalisasi pola asuh dan pendampingan anak

id BKKBN perwakilan Riau

BKKBN Riau gencarkan gerakan optimalisasi pola asuh dan pendampingan anak

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia pada acara Pelaksanaan Advokasi dan KIE Program KKBPK Melalui Mitra Kerja yang ditaja oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau, di Pekanbaru, Kamis (9/6/2022). (ANTARA)

Kota Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riaumenggencarkan gerakan optimalisasi pola pengasuhan, pendampingan pada balita dan anak, pembentukan serta penguatan karakter sejak dini melalui keluarga.

"Sebab keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi balita, anak juga remaja serta memiliki peran yang sangat penting dalam

pembentukan karakter dan kepribadian individu dari usia dini sampai dewasa," kataKepala Perwakilan BKKBN Provinsi RiauMardalena Wati Yuliadi Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan hal itu pada acara Pelaksanaan Advokasi dan KIE Program KKBPK Melalui Mitra Kerja yang ditaja oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau.

Ia mengatakan penanaman karakter anak dilakukan melalui pola pengasuhan dan pendidikan di manapun berada, baik dalam keluarga inti, keluarga besar, maupun institusi pengasuhan alternatif.

Keluarga, katanya, juga berperan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian remaja, terutama untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa dan mencegah perilaku berisiko. Pendidikan anak usia dini harus dilakukan secara holistik.

"Sebab pengembangan dan pendidikan anak sejak usia dini merupakan investasi yang strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama untuk mengembangkan karakter anak. Keluarga merupakan wahana yang tepat dalam melakukan pendampingan terhadap remajanya untuk menyiapkan kehidupan yang lebih baik ke depan," katanya.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, katanya, bisa melalui strategi program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana), antara lain memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegrasi berupa peningkatan kualitas dan pemanfaatan data program bangga kencana berbasis teknologi informasi di seluruh tingkatan wilayah.

Selain itu, pengembangan smart technology program untuk memperkuat pengelolaan program bangga kencana, meningkatkan advokasi dan penggerakan program bangga kencana sesuai dengan karakteristik wilayah dan segmentasi sasaran, meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KBKR yang komprehensif berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran.

Selain itu, meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan integratif sesuai siklus hidup, serta menguatkan pembentukan karakter di keluarga.

"Perlu penguatan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk, seperti pengembangan GDPK, penguatan sinergitas kebijakan penyelenggaraan pengendalian penduduk, peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, juga peningkatan sinkronisasi dan pemanfaatan informasi kependudukan," kata Mardalena.