Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Poltak Hotradero menilai kenaikan harga pangan terpengaruh oleh kondisi perekonomian global yang sedang bergejolak, terutama setelah adanya konflik Rusia-Ukraina.
"Harga bahan pokok yang naik adalah yang bersumber dari impor. Maka jelas hal ini terjadi karena pengaruh situasi ekonomi global," kata Poltak dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan kebijakan pemerintah seperti operasi pasar untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok masih cukup efektif untuk menekan harga bahan makanan tidak terlampaui tinggi.
Meski demikian, menurut dia, hal terpenting yang harus dilakukan adalah membenahi rantai pasokan, agar barang yang dibutuhkan masyarakat tetap tersedia di pasar.
"Tidak masalah harga mahal asal barangnya ada, karena konsumen akan menyesuaikan diri, semisal lebih berhemat. Lebih bermasalah kalau barangnya tidak ada," kata Poltak.
Ia juga mengharapkan adanya substitusi bahan pokok yang mungkin bisa diperoleh di dalam negeri dan masyarakat juga harus lebih cermat dalam mengatur kebutuhan dalam kondisi saat ini.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono memastikan fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat seiring dengan keberhasilan dalam pengendalian COVID-19.
Ia juga mengakui adanya ketidakpastian perekonomian global, tetapi kondisi Indonesia saat ini masih tangguh terhadap adanya berbagai tekanan eksternal tersebut.
Keyakinan itu terlihat dari ekonomi Indonesia yang pada triwulan I-2022 tercatat tumbuh 5,01 persen (yoy), serta menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 6,22 persen pada Februari 2021 menjadi 5,83 persen pada Februari 2022.
Menurut Edy, pemerintah terus berusaha mengerek pertumbuhan ekonomi dengan melakukan berbagai akselerasi dan memperluas vaksinasi, membuka kembali sektor-sektor potensial dan menyalurkan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.
Baca juga: Pelaku usaha pangan olahan buruan daftarkan izin edar, ada diskon 50 persen biaya pendaftaran
Baca juga: Krisis pangan dunia picu kekhawatiran proteksionisme, perparah kekurangan
Berita Lainnya
Dukung ketahanan pangan, PTPN rilis varietas kultur jaringan kelapa sawit dengan potensi CPO tinggi
18 December 2024 15:00 WIB
Tindakan operasi batu kantong empedu bisa cegah komplikasi lebih berat
18 December 2024 14:41 WIB
Menteri Maman Abdurrahman sebut Jamkrida jadi kunci pemberdayaan UMKM
18 December 2024 14:35 WIB
Optimis hadapi masa depan, Dirjen Imigrasi catat sejarah PNBP 2024 Rp8,5 triliun
18 December 2024 14:24 WIB
Sejumlah posko pengamanan Natal dan Tahun Baru mulai dibuka di Terminal Kalideres
18 December 2024 14:20 WIB
Persiapan acara peringatan 25 tahun kembalinya Makau ke pangkuan China
18 December 2024 14:06 WIB
Perhatikan pilihan makanan agar terhindar dari risiko penyakit kanker
18 December 2024 13:58 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pantau ketersediaan BBM nelayan di Maluku
18 December 2024 12:42 WIB