Harga sejumlah bahan pokok di Inhil berangsur stabil

id DisdagtriInhil,Dinas Perdagangan dan Perindustrian Inhil,hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah,harga sembako di Inhil

Harga sejumlah bahan pokok di Inhil berangsur stabil

Petugas lapangan tengah melakukan pengecekan perkembangan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Terapung atau Selodang Kelapa Tembilahan. (ANTARA/Adriah)

Penyebabnya ya karena pasokan yang terbatas. yang jelas Perindag bekerjasama Bulog rutin melakukan operasi pasar untuk menghindari adanya masalah di pasar
Tembilahan (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtri) Kabupaten Indragiri Hilir,Riau mencatat harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di sejumlah pasar tradisional di daerah itu mengalami penurunan harga jual, Selasa (17/5).

Kepala Bidang Perdagangan, DisdagtriKabupaten Inhil, Salbiah mengatakan, penurunan harga sejumlah bahan pokok tersebut diketahui berdasarkan hasil monitoring Disdagtri di pasar Selodang Kelapa Tembilahan.

“Beberapa item berangsur turun kecuali ayam kampung dan cabai merah besar/keriting yang masih naik turun,” ungkap Salbiah kepada Antara, Selasa.

Salbiyah membenarkan adanya kenaikan sembako saat menyambut hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah hingga pasca lebaran. Meski demikian, sejumlah bahan pokok tercatat mengalami penurunan pada Selasa (17/5) dibandingkan sebelumnya pada Jum’at (13/5) lalu.

Sejumlah bahan pokok tersebut adalah daging ayam ras yang turun sebesar 16 persen dari harga sebelumnya Rp 45.000 menjadi Rp 38.000/kilogram disusul cabai rawit hijau dari sebelumnya Rp 60.000 menjadi Rp 45.000/kilogram atau sekitar 25 persen.

Selain itu, item lainnya yang juga tercatat mengalami penurunan adalah bawang merah rogol sebesar 13 persen yakni Rp 35.000/kilogram dari sebelumnya Rp 40.000/kilogram. Bawang putih juga mengalami penurunan 21 persen dari harga sebelumnya Rp 28.000/kilogram menjadi Rp 22.000/kilogram Gula curah kemasan plastik, minyak goreng curah juga tercatat turun meski tidak begitu besar.

Menurut Salbiah, kenaikan harga yang sempat melonjak tinggi disebabkan oleh tingginya pemintaan pasar sementara pasokan yang didatangkan dari daerah penghasil masih terbatas.

"Penyebabnya ya karena pasokan yang terbatas. yang jelas Perindag bekerjasama Bulog rutin melakukan operasi pasar untuk menghindari adanya masalah di pasar," ucapnya.

Meski berlangsung turun, terdapat pula sejumlah item yang justru mengalami kenaikan yakni daging ayam kampung dari sebelumnya Rp 100.000 menjadi Rp 110.000/kilogram dan cabai merah besar/keriting yang dijual dengan harga yang masih bervariasi.