Pedagang di Inhil keluhkan harga sembako belum stabil pasca lebaran

id Harga sembako di Inhil, disdagtri Inhil, pedagang sembako di Inhil

Pedagang di Inhil keluhkan harga sembako belum stabil pasca lebaran

Sariah (45) seorang pemilik rumah makan di Desa Kuala Patah Parang, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. (ANTARA/Adriah)

Tembilahan (ANTARA) - Sejumlah pedang di Kabupaten Indragiri Hilirmengeluhkan kondisi harga sembako di beberapa pasar tradisional di Kota Tembilahan yang belum stabil padahal permintaan pasar pasca hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah sudah stabil.

Sariah, salah seorang pemilik warung makan di Desa Kuala Patah Parang, Inhil mengaku dilema dengan kondisi tersebut. Dia mengatakan untuk membeli sejumlah item sebagai bahan baku dagangannya, dia harus mengeluarkan modal dua kali lipat dari biasanya.

“Harga bawang merah aja sampai Rp 50.000/kilogram dari biasanya Rp 28.000 belum lagi ayam, awalnya cuma Rp 28.000-30.000/kilogram sekarang jadi Rp 45.000 bahkan sempat kemaren habis lebaran Rp 55.000/kilogram. Mutar otak kita carikan solusinya, yang jelas tidak bisa kita menaikkan harga jualan, lari langganan kita,” ucap Sariah kepada ANTARA, Selasa.

Meski dihadapkan dengan kondisi sulit tersebut, Sariah mengaku akan tetap berjualan seperti biasa dengan harapan harga sejumlah bahan pokok kembali stabil sehingga tidak ada kerugian besar yang harus dia tanggung.

Menurutnya kenaikan sejumlah bahan pokok seperti bawang merah, cabe merah dan daging ayam sangat menyulitkan pemilik warung makan apalagi pedagang yang berada di pedesaan seperti dirinya.

“Kita maklum belanja di warung memang lebih tinggi harganya daripada belanja langsung di pasar, tapi apa boleh buat kita di Desa jauh dari kota, tapi mau tidak mau harus dibeli. Tapi kalau di pasar harganya normal tentu di warung pengecer juga ikut normal,” kata dia.

Sementara itu, Kepala bidang perdagangan, Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagtri) Inhil, Salbiah membenarkan adanya kenaikan sembako saat menyambut hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah hingga pasca lebaran. Meski demikian, sejumlah bahan pokok tercatat mengalami penurunan pada Selasa (17/5) dibandingkan sebelumnya pada Jum’at (13/5) lalu.

Sejumlah bahan pokok tersebut adalah daging ayam ras yang turun sebesar 16 persen dari harga sebelumnya Rp 45.000 menjadi Rp 38.000/kilogram disusul cabai rawit hijau dari sebelumnya Rp 60.000 menjadi Rp 45.000/kilogram atau sekitar 25 persen.

“Beberapa item berangsur turun kecuali ayam kampung dan cabai merah besar/keriting yang masih naik turun,” tutur Salbiah.