Jakarta (ANTARA) - Ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2022 tumbuh 5,01 persen dan mampu mengungguli sejumlah negara seperti Amerika Serikat, China, dan Korea Selatan.
"Pertumbuhan perekonomian kita di kuartal pertama ini stabil hampir sama dengan kuartal IV 2021 yaitu 5,01 persen," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers yang disaksikan secara daring, Senin.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, lanjutnya, mampu mengungguli sejumlah negara seperti China dengan pertumbuhan 4,8 persen, Singapura 3,4 persen, Korea Selatan 3,07 persen, lalu Amerika Serikat 4,29 persen, dan Jerman 4,0 persen.
"Dari segi pertumbuhan ekonomi global tahun ini diperkirakan 3,6-4,5 persen, Namun berbagai lembaga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5-5,4 persen," ujar Menko Airlangga Hartarto.
Kinerja menggembirakan perekonomian Indonesia tersebut turut diikuti oleh jumlah angkatan kerja yang sebesar 4,2 juta orang dengan tambahan pekerja sebesar 4,56 juta orang, sehingga hampir seluruh yang masuk lapangan kerja bisa diserap.
"Pekerja penuh waktu yaitu 88,42 juta orang atau naik 4,28 juta orang. Jadi kenaikan pertumbuhan ekonomi juga tercermin dari jumlah tenaga kerja yang tercipta semakin meningkat," ungkap Menko Airlangga.
Kemudian untuk pekerja paruh waktu juga meningkat menjadi 36,54 juta atau bertambah satu juta orang. Sedangkan pekerja yang setengah menganggur menurun, menjadi 10,65 juta atau turun 770 ribu.
Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan bahwa seluruh sektor dari supply side rata-rata memiliki pertumbuhan positif mulai dari pergudangan, industri, jasa, pertanian dan konstruksi. Begitu juga dari segi demand side seperti konsumsi rumah tangga, investasi maupun ekspor impor yang juga tumbuh positif.
Adapun selama Ramadhan, indeks belanja meningkat yang diiringi oleh kenaikan trafik dan penumpang yang juga meningkat. Berdasarkan pemantauan, indeks belanja di Kalimantan meningkat menjadi 199,6. Sumatera 178, kemudian Jawa 137, Maluku Papua 145,5 dan Bali Nusa Tenggara 72,9.
"Kalau kita lihat secara keseluruhan jumlah frekuensi yang belanja indeksnya 179,4. Sedangkan yang dari segi nilai sebesar 159,9 dan indeks ini meningkat 31 persen dibandingkan Ramadhan yang lalu," kata Menko Airlangga.
Baca juga: GoTo masuk BEI, Airlangga Hartarto harap makin banyak perusahaan teknologi IPO
Baca juga: Airlangga resmikan investasi industri kertas di Pelalawan
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB