Jakarta (ANTARA) - Mantan pemain Manchester United, Roy Keane, meyakini penyerang gaek Cristiano Ronaldo akan tetap bertahan bersama skuad The Red Devils setidaknya hingga musim depan.
Dikutip dari Sky Sports, Selasa, Keane menjelaskan kedatangan Ronaldo ke Manchester United awal musim ini merupakan penyelesaian jangka pendek.
"Manchester United memiliki masalah yang besar dibanding Cristiano Ronaldo. Saya berpikir dengan gol yang ia ciptakan, performanya, menjamin posisinya di klub," terang Keane.
"Tapi Manchester United harus membuat pemain lain membantu dia, mereka akan membawa penyerang lain, harus ada kompetisi untuk posisi tersebut," sambung dia.
Pria asal Irlandia itu menyadari pasti akan ada perdebatan soal masa depan Ronaldo di Manchester United, terlebih pemain tersebut telah berusia 37 tahun saat ini.
"Jika pencetak gol terbanyak, orang yang Anda andalkan, adalah yang berusia 37 tahun lalu tentu saja itu tidak bagus tapi saya tentu saja akan bertahan kepada Ronaldo," jelas Keane.
"Tapi mengapa Anda menyingkirkan pemain yang mencetak banyak gol? Saya tidak melihat logika di dalamnya," sambungnya.
Kontribusi Ronaldo kembali terlihat setelah membawa Manchester United memenangkan laga menghadapi Brentford dengan skor 3-0 pada pekan ke-35 Liga Inggris, Selasa dini hari WIB.
Cristiano Ronaldo kembali membela Manchester United pada musim ini setelah sebelumnya meraih kesuksesan bersama Real Madrid dan Juventus dalam kurun waktu 12 tahun setelah meninggalkan Old Trafford pada musim panas 2009.
Pada musim ini, Ronaldo tercatat menjadi bagian penting dari Manchester United dengan mencatatkan 38 penampilan dan menyumbangkan 24 gol serta 3 assist di segala ajang.
Roy Keane yakini Cristiano Ronaldo akan bertahan di Manchester United
Pesepak bola Manchester United Cristiano Ronaldo (kiri) melakukan selebrasi dengan rekannya Juan Mata setelah mencetak gol ke gawang Brentford yang kemudian dianulir setelah tinjauan VAR dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Senin (2/5/2022). (ANTARA/Reuters-Phil Noble)
