Pekanbaru (ANTARA) - Direktur PT Arara Abadi Eddy Haris MZ menyebutkan perusahaannya telah menurunkan sebanyak 810 personil dalam upaya siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area 5 km lahan di luar konsesi perusahaan tersebut yang berada pada 9 kabupaten di Provinsi Riau.
"Petugas yang disiagakan adalah sebagai bagian dari bukti perusahaan komitmen dan ikut bertangungjawab memonitor dan melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di luar konsesi perusahaan," kata Eddy Haris didampingi Tim Humas Nurul Hudadi Pekanbaru, Kamis.
Kesiapan tersebut disampaikannya terkait dukungan terhadap Riau yang berstatus siaga darurat Karhutla sejak 21 Maret - 30 September 2022 bersamaan dengan memasuki kemarau.
Ia mengatakan, keberadaan ratusan personil itu juga diperkuat dengan petugas lainnya yakni Regu Pemadam Kebakaran serta 15 tim yang bekerja sesuai standar KementerianLHK serta 6 unit helikopter yang disiagakan, dilengkapi dengan peralatan "water boombing" guna memadamkan api dan melakukan pemantauan.
Pemantauan dilakukan via udara dan darat diprioritaskan berdasarkan kondisi iklim dan kegiatan masyarakat pada kebun-kebun masyarakat di seluruh konsesi perusahaan agar terhindar dari kebakaran. Selain itu, juga dibangun CCTV yang memonitor 24 jam di lokasi untuk membantu menemukan titik api.
"Jika ditemukan ada karhutla di luar konsesi perusahaan, maka kejadian itu diinfokan ke Satgas kebakaran untuk terus dimonitor. Ini menjadi tugas tim reaksi cepat perusahaan," katanya.
Saat terjadi Karhutla, katanya, tim melakukan reaksi cepat dengan mengakses darat dan udara, agar api tidak meluas dan bisa dikendalikan. Jadi, ketika tim mengetahui sumber api maka tim akan melakukan pemadaman dulu dan melaporkannya ke Satgas untuk ditindaklanjuti.
Akan tetapi, katanya lagi, memang untuk mencapai "zero burning" itu menjadi tugas semua pihak, perusahaan dan masyarakat. "Harus ada pembelajaran, dibangun kesadaran tidak membakar. Jika kesadaran sudah muncul maka perilaku membakar lahan dan hutan itu akan berhenti," katanya.
Sementara itu dukungan perusahaan untuk mengatasi karhutla antara lain menara pantau (46 unit), mini tower portabel (15), Tim reaksi cepat (43 orang),RPK(813 orang), pos monitor (144) situation room (24), pompa air(623) , CCTV & thermal camera (17), perahu angin (5), kapal cepat(48), mobilpartroli (37), truk pemadam(28) , helikopter 6, sepeda motorpatroli (103), drone (27), dan radio komunikasi (289).
Arara Abadi kerahkan 810 personil siaga Karhutla Riau, komitmen perusahaan
s semua pihak, perusahaan dan masyarakat. "Harus ada pembelajaran, dibangun kesadaran tidak membakar. Jika kesadaran sudah muncul maka perilaku membakar lahan dan hutan itu akan berhenti," katanya.