Satu warga Pekanbaru meninggal karena DBD, 139 terjangkit

id DBD, satu,warga, Pekanbaru, meninggal, 139, terjangkit

Satu warga Pekanbaru meninggal karena DBD, 139 terjangkit

Ilustrasi. (ANTARA/Kornelis Kaha)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mengimbau masyarakatnya mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim pancaroba karena juga bisa memakan korban jiwa apabila terlambat ditangani.

Data Diskes Pekanbaru mencatat sejak Januari 2022 hingga saat ini sudah ada satu orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aides Ageptyitu, dan 139 orang terjangkit.

"Satu pasien DBD di Kecamatan Payung Sekaki meninggal dunia akibat terlambat dapat penanganan medis," kata Kepala Dinkes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Sabtu.

Dijelaskan dia, jumlah warga yang terjangkit DBD itu tersebar pada 15 kecamatan, namun terbanyak ada di tiga kecamatan yakni Marpoyan Damai,

Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Tuah Madani.

"Ada tiga kecamatan di Pekanbaru yang kasus DBD-nya cukup tinggi Marpoyan Damai 28 kasus, Payung Sekaki 26 dan Kecamatan Tuah Madani 24 kasus," katanya.

Namun ada satu kecamatan yang tidak terdapat kasus DBD yakni di Kecamatan Pekanbaru Kota.

Ia meminta masyarakat di wilayah tersebut harus waspada dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), rajin membersihkan lingkungan sekitarnya dari genangan air.

"Jadi ada kerawanan di tiga kecamatan itu, sebab kasusnya cukup tinggi dibanding yang lainnya," katanya.

Kasus DBD cenderung mengalami peningkatan pada tahun 2022, awal Januari terdapat 113 kasus hingga Februari kini sudah melonjak jadi 140 kasus.

"Kita berharap masyarakat berperan untuk sama-sama menekan kasus lebih banyak lagi," tukasnya.

Baca juga: 31 warga Pekanbaru terserang DBD selama Januari