Pekanbaru, (antarariau.com) - Harga CPO Riau untuk umur sepuluh tahun ke atas turun Rp7,06 per kilogram dari Rp1.433,28 per kilogram untuk harga seminggu ke depan dibandingkan harga minggu lalu sebesar Rp1.440,34 per kg, akibat permintaan dari China dan India melemah.
"Permintan CPO Riau melemah lebih akibat China dan India lebih memilih membeli ke Malaysia terkait negara Jiran itu menetapkan nol persen untuk pajak ekspor CPO-nya," kata Karya Muslimat, Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit (ASPEK) PIR Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Ia menyebutkan, dengan penerapan nol untuk pajak ekspor yang sebelumnya sebesar 3-5 persen itu telah mempengaruhi Indonesia kalah bersaing dengan Malaysia karena negara Jiran itu sekaligus menjadi negara rujukan pembelian minyak sawit mentah (CPO) dunia yang cukup besar.
Sementara itu, untuk permintaan CPO bagi Malaysia sendiri bisa dipenuhi dari produksi dalam negerinya karena stok mereka melimpah.
"Karena itu harga CPO Indonesia bisa naik jika pemerintah RI menghapus penetapan pajak dalam negeri sebesar 7 persen itu," katanya.
Kondisi harga CPO seminggu ke depan di Riau, katanya justru tidak terealisasinya sebagaimana prediksi dari Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia yang menyatakan bahwa harga CPO Indonesia akan membaik sampai akhir tahun 2013.
Prediksi tersebut, katanya tidak akan bertahan jika Pemerintah RI masih menetapkan pajak ekspor sebesar 7 persen itu.
Sementara itu berdasarkan validasi data dari sumber data validasi tahap pertama atau hasil pengolahan data tim pokja Dinas Perkebunan Provinsi Riau tercatat TBS CPO Riau yang diolah pabrik kelapa sawit tercatat produksi sebanyak 180.632.766 kilogram.
Produksi sebesar 180.632.766 kilogram itu berasal dari enam perusahaan yang memasukkan datanya terhitung mulai 19 Februari dengan penetapan harga untuk seminggu ke depan.