Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Universitas Riau (UNRI) diterjunkan ke daerah-daerah terpencil untuk mengentaskan warga buta aksara sebagai salah satu cara memaknai arti pentingnya peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021.
"Guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, di sinilah peran Universitas dan mahasiswa harus bisa memberikan peran sebagai relawan untuk membangun Indonesia dari daerah," kata Wakil Rektor Bidang Akademik UNRI, Prof. Dr. M. Nur Mustafa MPd di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, pendidikan tinggi selalu memberikan semangat pengajaran kepada mahasiswa yang sejatinya adalah masa depan bangsa, jika mahasiswa berkualitas dan baik, bisa dipastikan masa depan bangsa ini juga akan semakin baik.
Sebab, katanya, di dalam diri seorang mahasiswa itu tertanam sebuah amanah yang besar yang akan mereka pertanggungjawabkan kepada rakyat Indonesia, amanah itu adalah belajar, meningkatkan inovasi, dan bersaing di kancah internasional dan berperan membantu masyarakat, khususnya di daerah terpencil.
"Selain berjuang di daerah terpencil, perjuangan mahasiswa dalam perkuliahan, meningkatkan inovasi teknologi terbaru, itu merupakan salah satu bentuk jasa mereka terhadap Indonesia yang akan menjadi pertaruhan masa depan bangsa ini," katanya.
Pada diri mahasiswa itu, katanya, ada harga diri bangsa. "Betapa banyak kita lihat prestasi mahasiswa UNRI, khususnya di ajang lomba Internasional maupun nasional yang mampu mengangkat derajat kita di hadapan negara lain," ucapnya.
Karenanya, lanjutnya, mahasiswa jangan bosan melakukan bakti sosial membantu masyarakat untuk membangun dan memperbaiki kualitas hidup dan pendidikan warga di desa serta meningkatkan kualitas perekonomian daerah dengan cara memberikan ilmu, inovasi dan prestasi yang telah didapat dibangku kuliah.
Pada kesempatan itu, Nur Mustafa menyampaikan amanah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, bahwa tahun 2020 adalah tahun yang penuh ujian. Semua tersandung dengan adanya pandemi.
Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara kesehatan, dan terpukul secara batin. Mau tidak mau, guru mendatangi rumah-rumah pelajar untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran. Mau tidak mau, guru harus mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal.
Makanya Kemendikbudristek mencetuskan kebijakan “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”, dan dalam perjalanannya kebijakan ini menjadi suatu gerakan. Hal ini dapat dilihat dari adanya penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan Merdeka Belajar. Gerakan ini berhasil melahirkan ribuan inovasi dalam pembelajaran.
Berita Lainnya
Apical GreenFest di Unri, Edukasi generasi muda tentang kelapa sawit berkelanjutan
25 November 2024 15:45 WIB
UNRI gelar tingkatkan penguasaan bahasa asing mahasiswa
06 November 2024 17:21 WIB
Workshop validasi data PDDIKTI untuk pelayanan mahasiswa Unri yang lebih baik
25 October 2024 20:29 WIB
Unri taja Seminar Melayu Serantau, dari tradisi menuju digitalisasi
12 October 2024 9:28 WIB
LPPM UNRI kembali peroleh sistem manajemen ISO 9001:2015
01 October 2024 13:22 WIB
Melihat kemeriahan Gebyar Fisika ke-17 di SMAN 6 Tualang
29 September 2024 12:10 WIB
Unri dan Dirjen Dikti berupaya atasi keluhan UMKM jamur di Pekanbaru
14 September 2024 16:04 WIB
Fakultas Perikanan dan Kelautan Unri gelar ISFM ke-13
13 September 2024 18:14 WIB