Joe Biden berbicara dengan Xi lewat video, janjikan bahas HAM

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Biden

Joe Biden berbicara dengan Xi lewat video, janjikan bahas HAM

Arsip Foto - Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada tahun 2011. (ANTARA/China Daily/mii/am)

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa ia berharap bisa membicarakan masalah hak asasi manusia dan keamanan saat kedua pemimpin melakukan pembicaraan pada Selasa pagi.

Pertemuan yang berlangsung melalui saluran video itu digelar dengan tujuan untuk menurunkan ketegangan di antara kedua negara adi daya tersebut.

"Mungkin saya perlu memulainya secara formal, walaupun kita tidak pernah bersikap formal sebelumnya," kata Biden kepada Xi.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden tunjuk mantan wali kota New Orleans pimpin proyek infrastruktur

Xi mengatakan dirinya senang bertemu lagi dengan Biden, yang ia sebut sebagai "teman lama". Xi juga mengatakan AS dan China harus meningkatkan komunikasi dan kerja sama untuk menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi kedua negara.

Biden, sementara itu, menambahkan bahwa ia dan Xi harus memastikan bahwa hubungan kedua pihak tidak mengarah ke konflik terbuka. Salah satu upaya yang bisa dilakukan, menurut Biden, adalah dengan memasang pagar pembatas "akal sehat".

Baca juga: Joe Biden berjanji AS akan penuhi tujuan pengurangan emisi

Ia berjanji untuk membahas berbagai bidang yang menjadi perhatian pemerintah AS, termasuk HAM dan isu-isu lainnya di kawasan Indo-Pasifik, dalam pembicaraan dengan Xi.

Pertemuan virtual, yang dimulai pada Selasa tak lama setelah pukul 07.45 WIB, itu diprakarsai oleh Biden dan diniatkan untuk menetapkan berbagai ketentuan bagi persaingan AS-China pada masa depan.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden dan ASEAN kecam junta militer Myanmar

Biden diperkirakan akan menekan Beijing untuk menghormati aturan internasional menyangkut perdagangan dan keamanan.

Amerika Serikat dan China, dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, berbeda pandangan soal asal muasal pandemi COVID-19, aturan perdagangan dan kompetisi, dan pengembangan arsenal nuklir China beserta peningkatan tekanan Beijing terhadap Taiwan.

Baca juga: Kongres AS selidiki kebijakan Presiden Joe Biden di Afghanistan

Sumber: Reuters