Jakarta (ANTARA) - Konsep pertanian hidroponik dinilai merupakan salah satu solusi guna mengatasi keterbatasan lahan pertanian, terlebih dalam menghadapi ancaman seperti perubahan iklim.
Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan Said Abdullah kepada Antara di Jakarta, Senin, mengatakan sepakat bahwa hidroponik merupakan solusi terhadap persoalan sempitnya lahan dalam bercocok tanam.
Baca juga: Mengenal tanaman hidroponik yang semakin digemari warga Kota Pontianak
"Lahan di perkotaan juga terbatas," kata Said Abdullah.
Pertanian hidroponik adalah metode menanam tanpa menggunakan media tanah tetapi melalui cairan bernutrisi.
Meski hidroponik dinilai tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan terhadap pangan, lanjutnya, tetapi setidaknya akan dapat mengurangi ketergantungan kepada pasokan dari mekanisme pasar konvensional.
Baca juga: Puluhan Ibu di Pangkalan Kerinci Ikuti Pelatihan Hidroponik
Selain itu, ujar dia, hidroponik juga dinilai baik antara lain dari sisi kualitas karena dapat diketahui secara lebih tepat mengenai bagaimana cara untuk memproduksinya.
Apalagi, Said mengingatkan bahwa bila dilihat dari variabel keberlanjutan pangan, kualitas agroekosistem masih rendah.
"Hal ini sejalan dengan berbagai temuan dan kajian terkait kualitas agroekosistem. Salah satunya di lahan pertanian sawah, kandungan bahan organik sudah di bawah 1 persen padahal harusnya di atas itu, akibat jangka panjang penggunaan pupuk kimia sintetis," kata Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan.
Baca juga: Disdik Pekanbaru Populerkan Taman Hidroponik
Untuk itu, ia mengemukakan bahwa sejumlah hal yang perlu dilakukan antara lain memperkuat kapasitas dan kesadaran petani dalam mempraktekkan pola budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga dibutuhkan pendampingan dan pelatihan bagi mereka.
Said juga menyoroti masih adanya regulasi yang berpotensi melemahkan ekosistem misalnya peraturan tentang pestisida yang dinilai masih bebas.
Berita Lainnya
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB