Merindukan euforia, wisuda PCR kukuhkan separuh mahasiswa secara luring

id Euforia wisuda,PCR

Merindukan euforia, wisuda PCR kukuhkan separuh mahasiswa secara luring

Direktur PCR Mohammad Yanuar Hariyawan saat wisuda Luring di Pekanbaru, Sabtu (30/10/2021). (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Dua tahun sudah pandemi COVID-19 terjadi dan membuat semua aktifitas dibatasi bahkan perkuliahan dipindahkan ke rumah. Kerinduan akan euforia wisuda pun sudah tidak bisa terbendung.

Pada kesempatan kondisi saat ini Pekanbaru berada pada PPKM level II, menjadi momen bagi kampus Politeknik Caltex Riau (PCR) untuk melaksanakan wisuda secara langsung (luring) dengan jumlah peserta terbatas.

Dari 418 wisudawan yang dikukuhkan pada acara wisuda ke XVIII pada hari Sabtu, hanya separuhnya yang boleh hadir pada acara wisuda langsung, sisanya dilaksanakan secara daring.

Hal ini jelas untuk tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) guna memutus penularan COVID-19.

"Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan secara hybrid, pengukuhan wisudawan tahun ini dilakukan secara luring dengan jumlah terbatas, " kata Direktur PCRMohammad Yanuar Hariyawan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 121 orang lulusan dari jenjang Ahli Madya (D3), dan 297 orang lulusan dari jenjang Sarjana Terapan (D4). Hingga saat ini PCR sudah meluluskan 4.599 alumni.

Setelah menjalani studi kurang lebih 3 tahun untuk Program Ahli Madya dan kurang lebih 4 tahun untuk Program Sarjana Terapan, dengan ketekunan, keuletan, jerih payah, serta dukungan dan doa dari keluarga, Anda hari ini berhasil menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar akademik di Politeknik Caltex Riau.

"Mewakili sivitas akademika Politeknik Caltex Riau saya mengucapkan selamat atas wisuda diploma dan sarjana terapan untuk anak-anakku," katanya.

Untuk dapat menyelesaikan studi, calon wisudawan dituntut untuk dapat menyelesaikan studinya dengan segala keterbatasan terkait pandemikCovid-19. Pembatasan akses ke fasilitas kampus menuntut untuk beradaptasi dengan cepat. Di masa pandemi, mereka yang bisa bertahan dan bahkan mencapai kesuksesan adalah mereka yang jeli melihat peluang, mau beradaptasi, serta memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif.

"Kita harus dapat belajar dengan cepat dan membuat koreksi tanpa bereaksi berlebihan atau melumpuhkan organisasi. Karakter penting lainnya yang harus dimiliki oleh wisudawan adalah sikap optimisme yang realistis atau "bounded optimism" atau sikap percaya diri yang didasarkan oleh realita. Kita harus dapat menunjukkan optimisme bahwa kita akan menemukan solusi dalam situasi sulit yang kita hadapi," ungkap Yanuar.