Siak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siakuntuk tahun 2022 telah menganggarkan Rp6,4 miliar untuk mendukung penumbuhan usaha mikro baru dengan masing-masing kampung di 14 kecamatan nantinya akan tercipta "one village one product".
Wakil Bupati SiakHusni Merza menyampaikan bahwadari data yang diambilsampai Desember 2020 usaha mikro sebanyak 15.771 usaha mikro. Kemudian usaha kecil 1.027, dan usaha menengah 13 unit.
"Pemerintah Kabupaten Siak dalam strategi pencapaian misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2021-2024 menargetkan pertumbuhan 1000 Usaha Mikro Kecil Menengah baru per tahun," kata Husni, Rabu.
Husni menyampaikan ini sejalan dengan visi misi kabupaten siak tahun 2021-2026. Yakni terwujudnya Kabupaten Siak yang amanah, sejahtera, dan lestari dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan budaya melayu.
Hal itu dikatakannya saat acara dengan Bank Indonesia Perwakilan Riau yakni Focus Group Discussing dalam rangka penelitian komoditas/produk/jenis/usaha (KPJU) unggulan UMKM Provinsi. Dia berharap dengan adanya Focus Group Discussion akanmenjadi pedoman Pemkab Siak mencapai target penumbuhan 1000 UMKM baru setiap tahun.
Sementara itu Ade ria Nirmala selaku ketua tim peneliti KPJU unggulan Provinsi Riau dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa bidang UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UMKM menjadi kewajiban bersama.
"Ragam dan rentang usaha UMKM sangat luas hampir semua sektor ekonomi untuk itu diperlukan penetapan atau identifikasi komoditi produk atau jenis usaha yang unggul," ungkapnya.
Ditambahkannya, penetapan KPJUdilakukan melalui beberapa metode analisis. Itu berdasarkan data pendapat dilakukan berdasarkan proses seleksi/penjaringan yang bersifat bottom-up.
Tahun depan Siak anggarkan Rp6,4 millar untuk usaha mikro baru
Wabup Siak ketika FGD dengan Bank Indonesia.(ANTARA/HO-Pemkab Siak)
