Bupati Siak minta ASN belanja di UMKM lokal

id Bupati, Siak, UMKM, ASN

Bupati Siak minta ASN belanja di UMKM lokal

Bupati Siak, Alfedri usai kunjungan kerja ke Kota Madiun, Jawa Timur, meminta dilakukannya pembenahan pemasaran UMKM. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Bupati Siak, Provinsi Riau, Alfedri meminta aparatur sipil negara (ASN) di daerahnya belanja pada usaha mikro kecil menegah (UMKM) lokal sehingga perekonomian pelaku usaha setempat meningkat sekaligus bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

Dia menyampaikan banyak terjadi aparatur sipil negara terima gaji di Siak, namun belanja di daerah tetangga yaitu di Kota Pekanbaru. Itu terjadi karena jarak yang cukup dekat dan banyaknya pilihan di Ibukota Provinsi Riau tersebut.

"Kalau kita lihat di pasar-pasar di Kabupaten Siak, ikan-ikannya datang dari luar. Seharusnya bisa dibudidaya di Kabupaten Siak dipasarkan di Siak juga. Jadi, mari kita beli beras, sayur, ikan, dan buah-buahan dan produk olahan lokal, agar UMKM kita bangkit, tumbuh dan mampu bersaing,” katanya di Siak, Selasa.

Lebih lanjut, dia berharapa agar 1000 UMKM tercipta selama ia menjabat. Maka dari itu, dia meminta dinas pemberdayaan masyarakat kampung (desa) menyampaikan di setiap musyawarah rencana pembangunan agar pemanfaatan dana desa 2024 untuk fokus pemberdayaan masyarakat.

"Minimal bisa melahirkan satu kampung 10 UMKM, ini juga kebijakan secara nasional dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem dimana target secara nasional 2024 sebesar 0 persen,” ujar dia.

Dia mencontohkan seperti Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, yang dinilai berhasil dalam bidang pemberdayaan UMKM. Tercatat ada 23 ribu pelaku UMKM mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah tersebar di 27 Kelurahan di 3 Kecamatan. Terdapat 27 sentra dengan satu sentra di kelurahan bisa membawahi 10 UMKM.

Bupati Alfedri juga menjelaskan Wali Kota Madiun juga mewajibkan 30 persen belanja ASN di Pemko Madiun juga harus menggunakan produk UMKM di sekitar tempat tinggalnya. Pesat UMKM di sana juga didukung fasilitas permodalan yang baik pembinaan serta fasilitas pemasarannya dibantu pemerintah.

“Secara bertahap kita akan benahi sistem dan fasilitas pemasarannya, kita juga sudah punya aplikasi jual beli barang atau toko daring yang kita namai Siakku. Di sana banyak juga yang promosi kita juga sudah mulai belanja melalui e-katalog lokal,” ujar dia.

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Siak, Ady Zulyanto mengatakan berdasarkan pendataan 2022 lebih kurang 45 ribu UMKM di Siak yang sudah masuk data sistem informasi data terpadu (SIDT). Dari jumlah itu terdiri dari bidang kuliner, fashion, otomotif, dan eceran dengan yang paling banyak bidang kuliner dan barang eceran.