Vaksinasi disebut picu pemulihan ekonomi

id Aceh,vaksinasi,Bank Indonesia,vaksin,COVID-19,pemulihan ekonomi,pemerintah Aceh,Provinsi Aceh,Pemprov Aceh

Vaksinasi disebut picu pemulihan ekonomi

Warga mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 di Kota Lhokseumawe, Sabtu (4/9/2021). ANTARA/Dedy Syahputra

Banda Aceh (ANTARA) - Pejabat Bank Indonesia Lhokseumawe menyebutkan program vaksinasi massal menjadi pemicu pemulihan ekonomi di Aceh, khususnya di Kota Lhokseumawe.

"Vaksinasi menjadi pemicu pemulihan ekonomi nasional. Sebab itu, BI juga ikut menggelar vaksinasi massal," kata Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe Yukon Aprinaldo di Lhokseumawe, Minggu.

Yukon Aprinaldo mengatakan Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe juga menggelar vaksinasi vaksin COVID-19 guna mendukung program pemerintah menangani pandemi virus corona dan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.

Yukon Aprinaldo mengatakan vaksinasi massal yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe berlangsung dua hari, 4 dan 5 September 2021 dengan target 1.000 penerima vaksin COVID-19.

Yukon Aprinaldo mengharapkan program vaksinasi tersebut dapat mengubah pola pikir masyarakat terhadap vaksin dan juga menambah jumlah penduduk yang sudah menerima vaksin COVID-19, sehingga terwujud kekebalan komunal atau "herd immunity".

"Masyarakat Kota Lhokseumawe merupakan masyarakat yang konsumtif. Dengan adanya vaksinasi, maka timbul kekekalan dan kepercayaan, sehingga meningkatkan mobilitas masyarakat. Kondisi ini memacu pemulihan ekonomi," kata Yukon Aprinaldo.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Lhokseumawe T Adnan mengapresiasi vaksinasi massal digelar BI Lhokseumawe, mengingat saat ini Kota Lhokseumawe berstatus zona merah dengan risiko tinggi.

"Vaksin COVID-19 memberi manfaat bagi masyarakat. Dengan vaksin ini, kekebalan tubuh terhadap COVID-19 meningkat. Meskipun terpapar COVID-19, namun tergolong tanpa gejala dan sembuh," kata T Adnan.

T Adnan mengatakan hampir sebagian besar warga Kota Lhokseumawe yang meninggalkan dunia akibat terpapar COVID-19 belum divaksin. Vaksin mengurangi dampak negatif akibat COVID-19.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena vaksin ini aman dan halal. Hal tersebut sudah jelas terbukti menekan penularan dan penyebaran COVID-19," kata T Adnan.

T Adnan menyatakan hingga saat ini 30 persen warga Kota Lhokseumawe sudah divaksin dari jumlah wajib divaksin mencapai 140 ribu orang. Diharapkan jumlah tersebut terus meningkat dalam waktu dekat.

Terkait stok vaksin, kata T Adnan, Kota Lhokseumawe tidak mengalami kekurangan stok. Jika pun persediaan kurang, pemerintah mengajukan ke provinsi untuk penambahannya.

"Persediaan vaksin COVID-19 saat ini yang masih tersisa 6.000 dosis, baik vaksin Sinovac maupun vaksin Moderna. Karena itu, kami mengajak masyarakat mengikuti program vaksinasi vaksin COVID-19," kata T Adnan.