Pekanbaru (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau klaim tingkat literasi keuangan di wilayah setempat saat ini mencapai 43,19 persen dengan inklusi keuangan 86,39 persen.
"Angka ini lebih baik dibandingkan nasional yang hanya 38,03 persen untuk literasi dan 76,19 persen untuk inklusi," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi RiauMuhammad Lutfi di Pekanbaru, pada acara workshop wartawan 2021 melalui aplikasi zoom, Selasa.
Dikatakan Lutfi, ke depan masih dibutuhkan upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
"Tentunya peran media dalam pemberitaan sangat dibutuhkan," kata Lutfi.
Apalagi menyikapi pandemi COVID-19 yang berakibat pada pertumbuhan ekonomi , walau positif namun pelemahan masih terjadi akibat PPKM.
Muhammad Lutfi juga berharap agar media massa terus mendukung aktivitas pasar modal. Apalagi saat ini di masa pandemi COVID- 19, masyarakat harus diberikan informasi yang benar tentang industri pasar modal.
"Pembiayaan pasar modal menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Pembiayaan pasar modal ini menjadi alternatif mengingat pandemi membatasi mobilitas masyarakat," katanya.
OJK akan terus mendorong para emiten untuk mengeluarkan pembiayaan melalui pasar modal agar ruang-ruang sumber baru pertumbuhan ekonomi bisa dioptimalkan.
Sementara itu, Kepala BEI Provinsi Riau, Emon Sulaeman juga sangat berharap agar dukungan dari media massa dalam pemberitaan sehingga tingkat literasi dan inklusi masyarakat tentang pasar pasar modal semakin meningkat.
Pada kesempatan itu, Emon Sulaeman menyampaikan kinerja dan program yang telah dan akan dilaksanakan BEI sehubungan dengan perdagangan di era pandemi COVID-19. Khusus di Riau, pertumbuhan pasar saham cukup signifikan terutama didorong investor dari kaum milenial.