Manila (ANTARA) - Filipina pada Rabu (25/8) mengatakan telah menyetujui penggunaan komersial Beras Emas yang dimodifikasi secara genetik setelah lebih dari satu dekade uji lapangan yang mendapat tentangan keras dari para aktivis anti GMO.
Genetically Modified Organism (GMO) adalah produk pangan hasil rekayasa genetika. GMO merupakan organisme yang DNA-nya telah diubah atau dimodifikasi dengan cara tertentu melalui rekayasa genetika.
Baca juga: Presiden Jokowi persilakan untuk ekspor beras bila stok dalam negeri cukup
Filipina merupakan salah satu pengimpor beras terbesar di dunia.
Filipina adalah negara pertama yang menyetujui penggunaan beras yang diperkaya Vitamin A untuk budidaya komersial, menurut Institut Penelitian Beras Internasional (IRRI) yang berbasis di Filipina, yang membantu mengembangkan Beras Emas.
Izin resmi keamanan hayati untuk Beras Emas itu dikeluarkan pada Juli, kata Departemen Pertanian Filipina dan lembaga terkaitnya, Institut Penelitian Padi Filipina (PhilRice), dalam sebuah pernyataan.
"Dengan izin keamanan hayati, PhilRice kini telah mulai memproduksi benih padi untuk budidaya, yang biasanya memakan waktu 3 sampai 4 musim tanam," kata Ronan Zagado, juru bicara pemerintah Filipina untuk inisiatif Beras Emas.
Baca juga: Riau mampu produksi 139.130 ton beras per tahun
Beras Emas awalnya akan dikerahkan di daerah-daerah dengan prevalensi tinggi kekurangan vitamin A pada kuartal ketiga tahun 2022 sebelum dapat tersedia secara komersial untuk konsumsi publik, kata Zagado kepada Reuters.
Filipina diharapkan menyetujui penanaman Beras Emas secara luas pada awal 2011, tetapi persetujuan itu harus menghadapi kekhawatiran publik atas risiko kesehatan dan tentangan dari berbagai sektor.
Organisasi pelestarian lingkungan Greenpeace telah mengecam persetujuan tersebut dan meminta departemen pertanian Filipina untuk membatalkan keputusan tersebut.
Baca juga: Pasokan beras dari berbagai daerah ke Pasar Induk Cipinang tak terganggu PPKM Darurat
"Departemen pertanian Filipina perlu memastikan bahwa petani menjadi pusat dari upaya pemulihan yang hijau dan adil dari pandemi, dan petani didukung oleh sistem pangan dan pertanian yang tangguh dalam menghadapi keadaan darurat iklim," kata juru kampanye senior untuk Greenpeace Asia Tenggara, Wilhelmina Pelegrina.
Namun, Direktur Eksekutif PhilRice, John de Leon, berupaya meredakan kekhawatiran publik tentang risiko kesehatan dari konsumsi Beras Emas.
"Kami telah menghasilkan data ekstensif tentang keamanan (Beras Emas) dalam hal standar keamanan nasional dan internasional," katanya.
Menurut IRRI, Beras Emas (Golden Rice) telah menerima persetujuan keamanan pangan dari regulator di Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat, dan sedang menjalani tinjauan peraturan akhir di Bangladesh.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo paparkan bahasan rapat gabungan pimpinan
17 May 2024 12:21 WIB
Avril Lavigne tanggapi soal dirinya telah digantikan oleh "body double"
17 May 2024 12:15 WIB
Resep minuman cincau hitam yang mudah dibuat ala Cap Panda
17 May 2024 12:08 WIB
Adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un tampik kecurigaan ekspor senjata ke Rusia
17 May 2024 11:59 WIB
Kotawaringin Timur dapat bantuan benih jagung Kementan untuk tanam 390 ha
17 May 2024 11:53 WIB
DKPPU Kemenhub kawal kelaikan pesawat pengangkut jamaah calon haji Embarkasi Solo
17 May 2024 11:47 WIB
Aldila Sutjiadi melaju ke babak kedua WTA 125 Trophee Clarins di Paris
17 May 2024 11:31 WIB
Pemda bersama OJK dan BRK Syariah gelar business matching
17 May 2024 10:11 WIB