LIRA: Hanya Enam Arena PON Yang Layak

id lira hanya, enam arena, pon yang layak

Pekanbaru, (antarariau) - Direktur Lembaga Hukum dan Advokasi Lumbung Informasi Riau (LHA LIRa) Hj Desmaniar menyatakan, dari 54 arena pertandingan PON XVIII yang telah difungsikan hanya ada enam yang laik operasi karena memiliki LSO.

"Selebihnya belum bisa dinyatakan laik karena belum ada sertifikasi laik operasi atau SLO terkait instalasi tenaga listrik yang telah dioperasikan," kata Desmaniar di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan bawha kelaikan operasi jaringan atau instalasi listrik pada tiap arena oleh Komite Nasional Keselamatan untuk Instalasi Listrik (KOSUIL) merupakan hal yang wajib demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Sementara dari hasil temuan menyebutkan bahwa dari 54 arena pertandingan PON hanya baru arena senam, anggar, atletik, bulu tangkis, bola voli indor dan arena pertandingan gulat yang telah memiliki SLO.

Sisanya, kata dia, termasuk Stadion Utama Riau yang akan difungsikan sebagai lokasi pembukaan PON XVIII hingga tanggal 9 September belum memiliki SLO hingga sebenarnya masih belum laik fungsional.

"Hal demikian merupakan suatu tindak pelanggaran hukum baik terkait undang-undang perlindungan konsumen maupun terkait ketenagalistrikan," katanya.

Humas PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Sarno menyatakan hal itu bukan kewenangan pihaknya melainkan pemerintah daerah selaku pemilik bangunan.

"Tugas kami hanya pemasangan jaringan dari tiang ke lokasi arena. Sementara untuk instalasi dalam gedung merupakan kewajiban pemiliknya dan tentu harus ada uji atau sertifikasi kelaikan," katanya.

Humas Pemerintah Provinsi Riau Chairul Rizki mengaku tidak tahu menahu soal tersebut dan diharapkan semua pihak dapat mendukung kelancaran PON Riau.

"Kalau mencari kesalahan terus menerus pasti akan banyak kesalahan. Tapi cobalah untuk berfikir positif agar PON di Riau dapat berjalan lancar dan sukses," katanya.

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2012

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.