Bengkalis (ANTARA) - Bupati Bnegkalis Kasmarni mengharapkan Forum Grup Discussion (FGD) agar dapat memperkuat Koordinasi, Sinergi serta kolaborasi dalam mengoptimalisasi percepatan peningkatan pembangunan kawasan perdesaan khususnya desa yang berada di kawasan gambut dan mangrove.
"Kabupaten Bengkalis memiliki luas lahan gambut setara dengan 69,68 persen dari total luas daratan, namun hingha saat ini segala potensi tersebut dalam konteks pembangunan kawasan perdesaan belum tergali dengan maksimal," kata Kasmarni dalam acara FGD Rencana Pembangunan Kawasan Pedesaan Bersama Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Senin, (12/7).
Selanjutnya Kasmarni menambahkan banyak persoalan dan isu strategis yang belum tergarap secara terukur dan terarah baik dalam aspek, infrastruktur, ekonomi, sosial budaya maupun pemberdayaan masyarakat.
"Berkat sinergitas, koordinasi serta komunikasi selama ini bersama BRGM, kami optimis pembangunan kawasan perdesaan khususnya kawasan gambut dan mangrove di Kabupaten Bengkalis dapat kita laksanakan secara maksimal," ujar Kasmarni.
Masih kata Kasmarni, besarnya perhatian Pemerintah Pusat akan pembangunan desa serta pemanfaatan kawasan gambut dan mangrove akan menjadi kesempatan bagi Pemkab Bengkalis dalam upaya membangun kawasan perdesaan lebih cepat.
"Namun begitu tantangan pasti ada baik persoalan kesiapan daerah untuk memanfaatkan potensi yang ada serta kawasan gambut dan mangrove yang luas sebagai lompatan dalam pembangunan kawasan perdesaan di Kabupaten Bengkalis," ujarnya lagi.
Selanjutnya Kasmarni berharap kegiatan FGD dapat dimanfaatkan guna menggali secara lebih dalam konsepsi pembangunan kawasan perdesaan khususnya di wilayah gambut dan mangrove.
Pada kesempatan itu juga menjadi narasumber dalam FGD yakni, Muhammad Yusuf, Kepala kelompok kerja partisipasi dan kemitraan BRGM RI, Dermawati Sihite, Kepala sub kelompok kerja kemitraan dan kelembagaan dan Ahmad Moni, Tenaga Ahli.