Wina (ANTARA) - COVID-19 telah merombak peringkat tahunan Economist Intelligence Unit (EIU) tentang kota-kota paling layak huni, mendorong Auckland ke posisi pertama, menggantikan Wina.
Wina terlempar dari 10 besar saat negara-negara kepulauan Selandia Baru, Australia, dan Jepang mencapai kinerja terbaik.
Baca juga: Busana Karya Disainer Indonesia Motif Lurik Tampil Di Wina
Ibu kota Austria itu sebelumnya memimpin dalam daftar tersebut sejak 2018 dan selama bertahun-tahun bersaing ketat dengan Melbourne di puncak survei 140 pusat-pusat perkotaan.
Pemberantasan COVID-19 Selandia Baru di dalam wilayah perbatasannya melalui tindakan penguncian yang dibantu oleh isolasi geografisnya, bagaimanapun, memberi kota-kotanya sokongan besar.
"Penguncian ketat Selandia Baru memungkinkan masyarakat mereka untuk buka kembali dan memungkinkan warga kota seperti Auckland dan Wellington untuk menikmati gaya hidup yang mirip dengan kehidupan prapandemi," kata EIU dalam pernyataan.
EIU umumnya tidak memublikasikan peringkat penuh. Auckland terakhir kali berada di 10 besar pada 2017, ketika berada di urutan kedelapan, posisi yang ditempati bersama Melbourne dan Jenewa tahun ini. Wina jatuh ke urutan ke-12.
Menggambarkan keunggulan Selandia Baru tahun ini, Wellington juga masuk 10 besar.Kota itu berada di urutan keempat di belakang Osaka, yang naik dua tingkat ke tempat kedua, dan Adelaide, yang melompati kota-kota senegaranya --Sydney dan Melbourne-- ke tempat ketiga dari 10 posisi.
Peringkat mutakhir adalah dari 2019 karena tahun lalu dibatalkan.
"Pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada kelayakan hidup global," kata EIU.
"Kota-kota di seluruh dunia sekarang jauh lebih tidak layak huni daripada sebelum pandemi merebak, dan kami telah melihat bahwa wilayah seperti Eropa telah sangat terpukul."
Uni Eropa berjuang untuk memulai gerakan vaksinasi dan banyak negara anggota, termasuk Austria, yang memberlakukan penguncian lebih ketat daripada yang mereka harapkan, memerosotkan skor kota mereka dalam ukuran 'budaya dan lingkungan'. Empat kategori lain yang dinilai adalah stabilitas, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Baca juga: Dubes Rachmat Pimpin Sidang Pengungsi di Wina
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB