Permintaan Tinggi, Pengaruhi Harga Daging Di Pekanbaru

id permintaan tinggi, pengaruhi harga, daging di pekanbaru

Pekanbaru, (antarariau) - Permintaan tinggi warga Pekanbaru, Riau, terhadap daging sapi menjelang dan memasuki Bulan Ramadhan 1433 H, mendorong harga komoditi tersebut naik cukup tinggi pula.

Pantauan ANTARA di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Riau, Minggu, menunjukkan harga daging sapi yang pekan sebelumnya masih berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp75 ribu per kilogramnya, saat ini telah melonjak menjadi Rp85 ribu/kg.

Kenaikan harga yang cukup tinggi itu, menurut para pedagang, disebabkan tingginya permintaan namun tidak diimbangi dengan jumlah pasokan sapi luar daerah.

Pedagang mengakui, kenaikan harga daging sapi di pasar-pasar tradisional Kota Pekanbaru merangkak secara berlahan sejak satu pekan lalu.

Awalnya dari Rp70 ribu naik menjadi Rp75 ribu per kg, kemudian selang beberapa hari saja, daging sapi malah kembali naik per kgnya menjadi Rp78 ribu.

Walau harganya berlahan mengalami kenaikan, menurut pedagang, tetap saja peminatnya tinggi hingga merangsang kenaikan harga yang fantastis, yakni Rp80 ribu per kg pada Jumat (20/7) hingga Sabtu (21/7), dan saat ini (Minggu 22/7), per kg telah mencapai Rp85 ribu.

"Biasanya, kalau Ramadhan seperti saat ini, kenaikan harga daging akan terus terjadi dan hanya sesekali harganya turun. Itu pun kalau minat masyarakat menurun," katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Privinsi Riau, Askardiya R Patrianov menyatakan, meski harga daging sapi di wilayahnya mengalami kenaikan yang lumayan dalam satu pekan terakhir, namun pihaknya memastikan kebutuhan daging sangat tercukupi.

"Namun kami justru mengkhawatirkan beberapa hal terkait tingginya atau mahalnya harga daging sapi di pasaran. Salah satunya yakni kecurangan pedagang terhadap konsumen," katanya.

Diharapkan, demikian Patrianov, masyarakat dapat lebih cerdas dalam memilih daging sapi untuk santapan keluarga.

"Ikuti harga pasaran dan jangan terkecoh oleh harga daging yang lebih murah. Karena biasanya, harga daging yang lebih murah disebabkan berbagai faktor yang berpotensi mendatangkan kerugian kesehatan bagi konsumen," katanya.

Untuk itu, Patrianov memberi saran cerdas untuk atau agar masyarakat dapat mendapatkan daging sapi yang segar dan sehat.

Salah satunya, demikian Patrianov, masyarakat sebaiknya mengetahui ciri-ciri daging sapi segar, salah satunya yakni pilih daging yang warnanya merah pucat dan merah tua, atau hindari daging yang berwarna pucat dan merah muda karena dicurigai sebagai daging babi.

Selain itu, katanya, pilihlah daging sapi yang seratnya halus, sedikit lemak, dan konsistensi liat, atau jangan yang halus namun konsistensinya padat karena dicurigai sebagai daging babi.

Kemudian, kata dia, pilih juga daging sapi yang aromatik serta kondisi lemak yang berwarna putih segar, atau jangan warna lemak yang kelabu putih karena dicurigai mengandung pengawet berbahaya.

"Semoga saja, tips dalam memilih daging sapi ini dapat membantu masyarakat," katanya.