Tokyo (ANTARA) - Jepang akan membuka pusat vaksinasi massal di pusat kota Tokyo bulan depan, sebagai bagian dari upaya negara itu untuk mempercepat kampanye inokulasi COVID-19 saat Olimpiade semakin dekat.
Belum ada keputusan yang dibuat tentang vaksin mana yang akan digunakan atau berapa banyak orang yang akan mendapat suntikan setiap hari, kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: 648 imam masjid di Pekanbaru jalani vaksinasi COVID-19 bertahap, begini penjelasannya
"Kami akan mengumumkan rinciannya setelah kementerian pertahanan dan otoritas lokal membuat rencana," kata Kato.
Pemerintah juga akan mendukung upaya inokulasi di Osaka, di barat Jepang, ia menambahkan.
Jepang memberlakukan keadaan darurat ketiga di pusat populasi utamanya pada Minggu (25/4), ketika negara itu berusaha memerangi gelombang keempat infeksi dengan hanya 87 hari tersisa sampai Olimpiade dijadwalkan dimulai.
Kementerian Pertahanan menyatakan telah diminta oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk mendirikan pusat tersebut pada 24 Mei dengan rencana untuk beroperasi selama tiga bulan. Fasilitas itu akan melayani penduduk di ibu kota dan prefektur sekitar Saitama, Chiba, serta Kanagawa.
Surat kabar Nikkei pada Minggu melaporkan pusat Tokyo akan memvaksin sekitar 10.000 orang setiap hari, sementara layanan berita Kyodo pada Senin (26/4) melaporkan pemerintah berencana untuk menggunakan vaksin COVID-19 Moderna Inc.
Jepang mulai memvaksin populasi lansia yang cukup besar bulan ini tetapi hanya sekitar 1,5 persen dari seluruh 126 juta populasi negara itu yang telah divaksin, menurut penghitungan Reuters.
Para pejabat sejauh ini bergantung pada dosis impor vaksin Pfizer Inc. yang terbatas.
Namun, Menteri Vaksin Taro Kono mengatakan dia mengharapkan program tersebut akan dimulai pada Mei ketika pengiriman vaksin Pfizer dipercepat.
Regulator domestik diharapkan untuk membuat keputusan bulan depan tentang vaksin Moderna, yang telah diatur pemerintah untuk membeli 50 juta dosis. Pemerintah juga telah mengatur untuk membeli 120 juta dosis vaksin AstraZeneca Plc, yang juga dalam proses persetujuan.
Jepang telah mencatat sekitar 564.000 kasus COVID-19, termasuk 9.969 kematian.
Baca juga: Yunani berencana mulai lakukan vaksinasi COVID-19 Johnson & Johnson 5 Mei
Baca juga: Target vaksinasi COVID-19 untuk 8.500 guru Pekanbaru tuntas bulan Juni
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB