Siak peringkat lima stunting di Riau, ini upaya bupati

id Stunting siak, siak, stunting

Siak peringkat lima stunting di Riau, ini upaya bupati

Bupati Siak bersama unsur terkait dalam kegiatan rembuk stunting. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Bupati Siak Alfedri menyebut daerahnya peringkat kelima di Riau untuk kasus stunting yakni masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

"Suatu hal yang harus diwaspadai saat ini, Kabupaten Siak berada di urutan kelima dari 12 kabupaten dan kota dalam hal angka kasus stunting setelah Kabupaten Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Pelalawan dengan persentase 27,79 pada tahun 2019 yang lalu", kata Alfedri, Selasa.

Berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gzi Berbasis Masyarakat pada bulan penimbangan Februari Tahun 2020 yang lalu secara keseluruhan ada 33.155 balita yang stunting. Itu tersebar di 131 kelurahan dan kampung se Kabupaten Siak, didapati sebanyak 945 balita tergolong sangat pendek dan 2.284 balita tergolong pendek.

Sehingga jumlah seluruhnya balita yang masuk dalam kategori sangat pendek dan pendek berjumlah 3.229 balita.

Dari jumlah tersebut, angka balita stunting tertinggi berada di Kecamatan Kandis dengan jumlah 721 balita, diikuti Kecamatan Siak dengan 318 balita dan Koto Gasib 316 balita.

Kemudian Lubuk Dalam 299 balita, Sungai Apit 293 balita, Tualang 269 balita, Sungai Mandau 209 balita, Sabak Auh 202 balita, Mempura 174 balita, Pusako 168 balita, Kerinci Kanan 100 balita, Bungaraya 62 balita, Minas 49 balita, dan Dayun 49 balita.

Untuk menekan angka Stunting, Pemerintah Kabupaten Siak telah melaksanakan berbagai upaya diantaranya melalui Program Kegiatan atau Sub Kegiatan pada OPD maupun Pemerintah Kampung/Kelurahan diprioritaskan pada lokasi fokus stunting Tahun 2021 dan 2022. Itu sesuai dengan Keputusan Bupati Siak Nomor 287/HK/KPTS/2021.

"Upaya lainnya adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah, Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan (pembangunan/ rehabilitasi Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Posyandu serta pengadaan alat kesehatannya), Pemberian suplementasi kalsium, taburia, tablet tambah darah, kapsul vitamin A, zinc untuk pengobatan diare, obat cacing", ujarnya.

Selanjutnya, upaya peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan. Juga peningkatan kesadaran, komitmen, praktek pengasuhan dan gizi ibu dan anak dan Peningkatan akses pangan bergizi.

"Dengan adanya upaya tersebut, kami berharap angka Stunting di Kabupaten Siak bisa berkurang dan dicegah", harap Bupati Siak tersebut.

Baca juga: Ribuan balita di Siak peroleh bantuan stunting

Baca juga: Angka "stunting" di Siak tinggi, dua intervensi gizi akan dilakukan