Prevalensi stunting di Siak turun menjadi 10,40 persen, terendah ketiga di Riau

id Prevalensi stunting siak, stunting tahun 2023, stunting di siak,Berita siak, stunting riau

Prevalensi stunting di Siak turun menjadi 10,40 persen, terendah ketiga di Riau

Wabup Siak, Husni Kerja ketika nerima penghargaan prevelansi terserah ketiga di Riau dari Pejabat Gubernur Riau, SF Haryanto. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Prevalensi kasus tengkes (stunting) di Kabupaten Siak menurun dari 22 persen pada 2022 menjadi 10,40 persen pada 2023 berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (KSI) oleh Kementerian Kesehatan.

Wakil Bupati Siak Husni Merzadi Siak, Senin, menyampaikan dengan hasil itu daerahnya kini Siak berada pada posisi tiga terendah kasus stunting di Provinsi Riau setelah Kabupaten Kampar danKota Pekanbaru. Padahal Siak sempat menduduki peringkat ketiga terbawah data angka penurunan pada tahun 2022.

"Ini berkat kerja sama semua elemen dan pemangku kepentingan serta penanganan yang baik Siak tiga besar penurunan stunting," kata Wakil Bupati Siak, Husni Merza yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Siak.

Husni mengatakan, penekanan stunting juga tidak terlepas dari kerja keras pemerintah, tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga dan kader posyandu. Selain itu, yang terpenting juga pihak perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Siak.

Menurutnya, setiap perusahaan diwajibkan ikut membantu pemerintah menangani masalah stunting. Pemerintah daerah meminta bantuan ke perusahaan tidak dalam bentuk uang, melainkan barang yang sudah ditentukan.

"Dana tanggungjawab sosial perusahaan mereka kita arahkan ke barang. Barang itu, diserahkan dulu ke kita, baru kita serahkan ke anak yang mengalami stunting yang sudah terdata dari awal," katanya.

Misalnya, sambung Husni, setiap perusahaan pada tiga bulan pertama, diminta untuk memberikan makanan tambahan dan asupan gizi yang standar. Asupan makanan anak stunting harus sesuai dengan rekomendasi kesehatan.

Jenis-jenis barang yang diberikan ke anak penderita stunting yang dimaksud seperti susu khusus anak stunting, telur, biskuit dan makanan lainnya. "Sekarang angkanya sudah turun, tahun depan kita targetkan di bawah 10 persen," tuturnya.