Penanganan ISPA Terkendala Data

id penanganan ispa, terkendala data

Penanganan ISPA Terkendala Data

Pekanbaru, (antarariau) - Penanganan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat asap kebakaran hutan atau lahan gambut di Provinsi Riau terkendala data korban.

"Sejauh ini data mengenai jumlah korban dampak kebakaran hutan atau lahan gambut seperti penderita ISPA belum dilaporkan ke Dinas Kesehatan Riau," kata Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau, Dewani SKM, di Pekanbaru, Kamis.

Dewani mengatakan, untuk sekarang pihaknya hanya atau baru menerima laporan penderita ISPA dari dua wilayah kabupaten dan kota seperti Dumai dan Rokan Hilir.

Untuk di Dumai telah dilaporkan bahwa ada sebanyak lebih dari 400 orang dalam satu pekan telah menderita ISPA, sementara di Kabupaten Rokan Hilir ada sekitar 200 orang.

"Namun data tersebut bisa jadi berubah setiap harinya mengingat penderita ISPA rata-rata merupakan pasien rawat jalan yang merujuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)," katanya.

Dengan demikian, untuk melakukan pendataan memang tidak mudah mengingat Dinkes kabupaten dan kota harus merekap terlebih dahulu sebelum kemudian melaporkan ke Dinkes Riau.

"Akibatnya, mengalami kendala tentu iya, sedikit banyaknya. Namun kami tidak begitu mengkhawatirkan," katanya.

Terlebih untuk saat ini, kata Dewani, pencemaran udara akibat asap kebakaran hutan juga berangsur berkurang.

Mudah-mudahan, katanya, pencemaran udara terus berkurang sehingga antisipasinya dapat dilakukan dengan tingkat kesulitan yang minimum.

"Masyarakat juga sebaiknya jangan panik ketiga mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap. Segera lakukan pemeriksaan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk," katanya.

Udara di Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, masih tampak diselimuti asap cukup tebal, khususnya pada pagi atau di bawah pukul 09.00 WIB.

Sejumlah pihak khususnya para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor juga tampak telah menggunakan masker guna mengantisipasi ISPA.