Pekanbaru, (antarariau) - Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" 18 milik Singapura mendeteksi sebanyak 341 titik api di Pulau Sumatra dengan sebaran nyaris merata di sejumlah wilayah provinsi.
"Hari ini, sekitar pukul 17.00 WIB Satelit NOAA mendeteksi di Sumatera terdapat 341 titik api. Titik api tersebar di hampir seluruh wilayah provinsi," kata Analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Aristya Ardhitama di Pekanbaru, Rabu.
Kemunculan titik api hari ini, menurutnya, juga jauh meningkat dibandingkan sebelumnya (Selasa 19/6) di mana "hotspot" masih terdeteksi satelit sebanyak 267 untuk Sumatera.
Dia menjelaskan, sebaran titik api terbanyak masih berada di daratan Provinsi Riau yakni dengan jumlah yang mencapai 227 titik atau meningkat dibandingkan Selasa (19/6) lalu yang masih berkisar 145 titik.
Sementara untuk Provinsi Jambi, demikian Ardhitama, NOAA mendeteksi sebanyak 39 titik, Sumatra Utara (21), Sumatra Selatan (21), Sumatra Barat (12), Bengkulu (7), Aceh dan Bangka Belitung masing-masing terdeteksi lima titik api, kemudian Lampung hanya empat titik.
Untuk di Riau, Ardhitama menguraikan titik api tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota terkecuali Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru.
Sebaran terbanyak untuk titik api Riau katanya berada di Kabupaten Pelalawan yakni mencapai 52 titik, kemudian disusul dengan Kabupaten Rokan Hilir yang mencapai 44 titik.
Titik api juga terdeteksi NOAA berada di Kabupaten Bengkalis yakni 27 titik, Siak (23), Indragiri Hulu (21), Indragiri Hilir (19), Kampar (13), Rokan Hulu (11), Kuantansingingi (10), Dumai (6) dan di Kabupaten Meranti terdeteksi hanya satu titik api.
Diprediksi Terus Meningkat
Ardhitama mengatakan, pertumbuhan titik api di wilayah Sumatera khususnya Riau dipredikasi akan terus mengalami peningkatan signifikan.
"Memang, dalam beberapa pekan terakhir titik api terdeteksi satelit cenderung fluktuatif jumlahnya. Terkadang bertambah atau terkadang juga menurun," katanya.
Kendati demikian, lanjutnya, pergerakan dominan mengalami peningkatan bahkan sangat signifikan sejak beberapa hari terakhir, diakibatkan minimnya curah hujan untuk wilayah Riau dan sekitarnya.
"Bayangkan saja, titik api yang sebelumnya masih mencapai 267 titik, hari ini di Sumatera terdeteksi sebayak 341 titik. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sepanjang 2012," katanya.
Menurutnya, dengan minimnya curah hujan untuk sebagian besar Sumatera akan menyulut kemunculan titik api baru di berbagai wilayah itu juga.
"Khususnya Riau, dari prakiraan sementara ini, potensi hujan sangat kecil. Seluruh wilayah kabupaten/kota cenderung cerah dan berawan dengan suhu udara maksimum mencapai 35 derajat Celsius," katanya.