BBKSDA Riau selidiki perambah dan pembakar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil

id cagar biosfer giam siak kecil bukti batu,karhutla riau,bbksda riau,pembakar lahan,karhutla, cagar biosfer,bksda riau

BBKSDA Riau selidiki perambah dan pembakar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil

Sejumlah petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mencoba memadamkan kebakaran di kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Selasa (2/3/2021). BBKSDA Riau memperkirakan luas kebakaran sudah mencapai 100 hektare yang diduga dipicu oleh cuaca kemarau dan aktivitas perambahan. (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau menyatakan telah membuka penyelidikan untuk menangkap perambah yang diduga kuat menjadi penyebab kebakaran besar di kawasan konservasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Provinsi Riau.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Rabu, mengatakan tim internalnya kini melakukan pengumpulan bahan dan keterangan di lokasi kebakaran Cagar Biosfer, tepatnya di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis. Lokasi tersebut sudah terbakar sejak 11 hari lalu, dan Suharyono memperkirakan luasnya sudah mencapai 100 hektare lebih.

"Kami melihat titik awal kebakaran berada di tempat yang dapat diduga disiapkan untuk kebun sawit," katanya.

Menurut dia, titik api awal kuat dugaan adalah lokasi yang sudah dilakukan pembersihan lahan (land clearing) dengan cara dibakar di dalam kawasan konservasi tersebut. Namun, api tidak terkendali sehingga menyebar ke menjadi tiga "lidah api" yang menyebabkan kebakaran di lahan gambut tersebut cepat meluas, apalagi kondisi cuaca sedang kemarau.

"Untuk kali ini jangan harap bisa menanam, kita akan sita bibit sawit, kita akan ambil sikap tegas. Kami melihat ada bibit sawit di sana," katanya.

Baca juga: Ular sepanjang 2 meter mati terpanggang akibat karhutla di Siak

Suharyono menyatakan kawasan suaka margasatwa tidak diizinkan untuk kegiatan pertanian, kecuali aktivitas yang dikerjasamakan dengan pihak BBKSDA Riau. "Selebihnya tidak ada kita aktivitas kerjasama bangun kebun sawit, tidak ada," tegasnya.

Ia mengatakan apabila tim BBKSDA Riau sudah mendapatkan bukti permulaan adanya unsur kesengajaan pembakaran di kawasan tersebut, maka selanjutnya akan berkoordinasi dengan instansi Polri.

"Sepertinya ini pembakaran dalam proses 'land celaring' dalam proses menanam. Enaknya dia (pelaku) gitu kan. Dia membakar, kita padamkan, setelah bersih dia tanami sawit," katanya.

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu merupakan kawasan konservasi seluas 705.271 hektare yang diakui oleh UNESCO, yang terdiri dari dua kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil dan Bukit Batu. Suharyono mengatakan tim gabungan yang dipimpin BBKSDA Riau sudah 11 hari terakhir mencoba melakukan pemadaman di kawasan tersebut.

Menurut dia, upaya pemadaman kini masih fokus dari darat yang terdiri dari 23 pemadam kebakaran BBKSDA Riau, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan dibantu tujuh orang Regu Pemadam Kebakaran PT Arara Abadi.

Baca juga: Mempertanyakan komitmen restorasi gambut 11 perusahaan sawit dan HTI di Riau

Baca juga: Riau sediakan alat berat untuk masyarakat buka lahan tanpa bakar, begini syarat peminjamannya