Pekanbaru, (AntaraRiauNews) - Pertandingan leg kedua Barcelona VS Chelsea betul-betul menjadi malam kelabu buat Lionel Messi. Ia gagal mengeksekusi penalti saat juara bertahan Liga Champions, Barcelona, tersingkir di semifinal, setelah sepuluh pemain Chelsea berjuang keras untuk memaksakan hasil imbang 2-2 di Camp Nou pada Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.
Chelsea, yang menang 1-0 pada semifinal pertama, mendapatkan kemenangan agregat 3-2 pada malam yang diisi dengan drama luar biasa, dimana klub Inggris tersebut mengejar ketinggalan setelah tertinggal 0-2 serta diusirnya kapten John Terry, untuk mencapai final bulan depan yang akan dihelat di Muenchen.
Barcelona terlihat akan meluncur menuju final setelah mendapat gol dari Sergio Busquets dan Andres Iniesta yang membuat mereka unggul 2-0 pada babak pertama, di mana Terry mendapat kartu merah karena pelanggarannya terhadap Alexis Sanchez.
Namun serangan balik super serta tendangan cungkil Ramires membuat Chelsea mengantungi keunggulan gol tandang, dan meski Barcelona menyerang dengan ganas, finalis 2008 tersebut mampu menahan gempuran-gempuran tersebut.
Pada "injury time", Fernando Torres yang lolos ke kotak penalti di saat Barcelona menekan Chelsea, mengecoh Victor Valdes, untuk membunuh harapan tim tuan rumah.
Babak pertama yang luar biasa memperlihatkan permainan disiplin Chelsea untuk membuat frustasi kubu Barcelona, yang terus-menerus menekan, meski mereka kehilangan Gary Cahill yang hanya bermain selama 12 menit karena cedera.
Cahill mendapat cedera lutut setelah berputar untuk merintangi serangan Barcelona pada menit keenam, dan berjuang keras untuk kembali tampil baik sebelum digantikan oleh Jose Bosingwa, dengan Branislav Ivanovic digeser ke posisi bek tengah.
Meski pertahanan Chelsea agak rapuh, Petr Cech mampu melakukan penyelamatan brilian dengan kakinya untuk menggagalkan peluang Messi pada menit ke-19, sebelum Terry meluncur untuk memblok bola rebound yang disambar Iniesta.
Di sisi lain, Chelsea sulit untuk menciptakan peluang dengan hanya mengandalkan Didier Drogba, yang juga mengalami hal serupa pada pertandingan pertama di Stamford Bridge sepekan silam, sendirian di lini depan.
Meski demikian, rasa cemas Barcelona terhadap ancaman bola-bola udara Chelsea sangat terlihat, dan mereka mendapat pukulan berat saat Victor Valdes berbenturan keras dengan Gerard Pique, yang membuat bek tersebut harus diganti.
Kini ini hanya merupakan persoalan waktu sebelum monopoli Barcelona terhadap penguasaan bola membuahkan hasil, dan gol yang dinantikan pun lahir pada menit ke-35, yang juga merupakan awal dari periode bencana bagi Chelsea.
Sundulan Drogba untuk membuang bola membuat bola jatuh ke kaki Dani Alves di pinggir lapangan, yang mengopernya pada Isaac Cuenca di sisi kiri, yang kemudian mengirimkan umpan melewati kotak penalti dan menemui Busquets yang tidak terkawal, untuk dikonversi menjadi gol.
Situasi semakin bertambah buruk bagi Chelsea dua menit kemudian dengan pelanggaran yang dilakukan Terry dan membuat dirinya diusir, sehingga Si Biru pun kehilangan salah satu bek tengah starternya.
Tidak lama kemudian rapuhnya lini belakang Chelsea kembali dieksplorasi, dan Barcelona mencetak gol kedua yang tampak seperti 'pukulan pembunuh' pada menit ke-43.
Penjagaan buruk dari Raul Meireles membuat Messi merangsek ke depan dan memberi umpan pada Iniesta, yang mengejutkan pertahanan Chelsea dan menaklukkan Cech, untuk mengubah skor menjadi 2-0.
Camp Nou diliputi kegembiraan, namun hebatnya, Chelsea mampu membangkitkan harapan mereka melalui gol yang dicetak Ramires pada menit ke-45.
Lampard menyodorkan umpan menakjubkan kepada pemain Brazil yang berlari ke belakang empat bek Barcelona, dan ketika Valdes maju untuk menutup ruang geraknya, ia mencungkil bola ke gawang yang kosong untuk membuat babak pertama diakhiri dengan skor 2-1.
Gol Chelsea tersebut memberi beban pikiran pada Barcelona, namun tim Katalan tersebut segera melepaskan serangkaian serangan pada babak kedua.
Dan ketika Drogba menjatuhkan Cesc Fabregas untuk membuat Barcelona mendapat hadiah penalti, pertandingan terlihat akan menjadi milik Barca.
Kini Messi, pemain tersubur di Eropa musim ini dengan catatan 63 gol, gagal mencetak gol setelah eksekusi penaltinya membentur mistar gawang, dan Chelsea pun terlepas dari ancaman.
Namun pola permainan telah tercipta, dan apa yang terjadi pada 40 menit selanjutnya memperlihatkan bahwa Barcelona benar-benar menguasai tepi kotak penalti tim tamu.
Bagaimanapun juga, Chelsea mampu mempertahankan gawang mereka tidak kembali kemasukan, dengan bermain rapat dan tidak pernah membiarkan Messi, Xavi, dan Iniesta bergerak bebas dengan bola menuju posisi-posisi berbahaya.
Terlalu sering Barcelona mencoba membuat peluang dengan mengirim bola ke jantung pertahanan Chelsea, di mana para pemain Si Biru cukup tangguh menahan gempuran tersebut.
Messi kembali gagal mencetak gol, ketika tembakannya berhasil ditepis Cech dan kemudian membentur tiang gawang.
Kemudian di saat Barcelona terus menekan, Torres yang mendapat bola berlari sendiri di area pertahanan tuan rumah, dan mengecoh Valdes untuk mencetak gol penyelamat Chelsea.
Kemenangan ini berharga cukup mahal, sebab Ramires, Ivanovic, dan Meireles, masing-masing mendapat kartu kuning yang membuat mereka harus melupakan partai final.